SBY Keluhkan Intelijen, JK: Mungkin Yang Ditangkapnya Beda

Reporter

Kamis, 3 November 2016 18:23 WIB

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Merdeka saat memberikan penjelasan terkait demo 4 November di Jakarta. ISTMAN MP

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengomentari soal keluhan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait intelijen negara. Menurut JK, hal yang wajar apabila pemerintah dan SBY memiliki pandangan berbeda mengenai intelijen.

"Intelijen itu informasi yang kemudian dianalisis. Analisis kan berbeda-beda. Mungkin yang ditangkap Pak SBY beda dengan kami," ujar JK saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis, 3 November 2016.

Dalam jumpa wartawan kemarin, SBY mengeluhkan ada kecurigaan bahwa dirinya berada di balik demo besar yang rencananya berlangsung di Balai Kota dan Istana Negara pada Jumat, 4 November 2016. Salah satu keluhannya, ia menyebut tudingan kepadanya itu akibat laporan intelijen pemerintah yang salah.

JK mengatakan, salah ataupun tidak, laporan intelijen pemerintah tetaplah hal yang harus diperhitungkan. Negara tanpa intelijen, kata dia, seperti orang yang tidak punya mata dan telinga. Bahkan, ia menambahkan, bahwa SBY pun kerap memperhitungkan laporan intelijen saat masih menjadi atasannya.

"Laporan intelijen itu maksudnya baik, supaya hal yang dikhawatirkan tidak terjadi," ujar Jusuf Kalla.

Presiden Joko Widodo sebelumnya juga sudah menyampaikan tanggapannya terkait keluhan SBY tersebut. Jokowi menganggap tindakan SBY adalah hal yang wajar. Apa yang dikatakan SBY itu dia terima sebagai masukan.

Jokowi juga mengomentari soal keterangan intelijen. Kalaupun intelijen salah atau benar, maka hal itu pun juga sesuatu yang wajar. "Namanya juga manusia, kan bisa salah, bisa error," ujarnya. Ia tak membantah ataupun membenarkan apakah intelijen negara memang mengarah ke SBY sebagai figur di balik demonstrasi 4 November 2016.

ISTMAN MP

Baca juga:
Antisipasi Demo Jumat, Helikopter TNI AD Kelilingi Istana
Rizieq Shihab Minta Polisi Tangkap Ahok Besok
EKSKLUSIF: Wawancara Kapolda Iriawan Jelang Demo 4 November






Advertising
Advertising


Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

11 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

43 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya