PBNU: ISIS Diduga Tunggangi Pilkada DKI Jakarta  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 1 November 2016 20:02 WIB

Tiga Pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni; Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat; dan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno pada acara Parade Deklarasi Kampanye Damai Pilkada DKI di Jalan MH. Thamrin; Jakarta; 29 Oktober 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Ishomuddin menduga kuat pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta didomplengi kelompok radikal ISIS. “Sangat mungkin ISIS menunggangi pilkada yang seharusnya damai,” katanya di Jakarta, Selasa, 1 November 2016.

Menurut Ahmad, kekhawatiran tersebut muncul lantaran ada sekitar 50 warga negara Indonesia simpatisan ISIS yang kembali dari Suriah ke Indonesia. Kembalinya mereka pun diduga untuk bergabung dalam unjuk rasa 4 November 2016. Sedangkan unjuk rasa tersebut berkaitan erat dengan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ahmad mengatakan aparat penegak hukum harus menindak tegas apabila puluhan simpatisan ISIS tersebut menumpang dalam demo Jumat pekan ini. Sebab, gerakan itu tak hanya akan terjadi di Jakarta, tapi juga berlangsung di daerah. “Saya kira ini ada pihak yang saya tidak tahu siapa, yang ingin mengacaukan keutuhan NKRI,” ujarnya.

Meski begitu, Ahmad menuturkan bahwa pihaknya bersama Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia telah sepakat bahwa umat Islam dianjurkan untuk tidak ikut berunjuk rasa. Alasannya demi menjauhkan dari kerusakan yang lebih besar. Jangan sampai terjadi perpecahan di Indonesia hanya karena demonstrasi.

Ahmad menyadari bahwa demonstrasi tak bisa dipisahkan dari demokrasi. Ia mengimbau agar umat Islam yang berdemo berjalan tanpa menimbulkan korban dan mempercayai pemerintah agar memproses Ahok yang dianggap menistakan agama Islam. “Sehingga tidak ada pemaksaan kehendak.”

Baca:
Jokowi Pernah Jatuh Tertimpa Kuda
Kumpulkan 35 Pemred, Jokowi Ceritakan Kemarahannya
Polisi Tak Yakin Demo 4 November Akan Diikuti 500 Ribu Orang

Menurut Ahmad, persoalan utama saat ini adalah masih banyak yang menginginkan berdirinya sistem khilafah. Ia menilai para simpatisan demonstran belum memahami hubungan antara agama dan negara. Namun, bagi NU, kata dia, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati dan tidak perlu diganti dengan sistem khilafah.

Ahmad mengatakan NKRI sudah mengatur dua hal, yaitu urusan dunia dan upaya negara untuk menjaga agama serta perbedaan agama tidak berujung pada upaya saling memaksakan kebenaran masing-masing.

Menurut dia, musuh umat Islam bukanlah non-muslim dalam konteks berbangsa dan bernegara. Namun musuh yang sebenarnya adalah kezaliman, setan, dan dorongan hawa nafsu berbahaya.

DANANG FIRMANTO


Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya