Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) menggelar aksi peduli lingkungan saat CFD di kawasan Bundaran HI, Jakarta, 16 Oktober 2016. Dalam aksi tersebut mereka mengajak warga agar menjaga lingkungan dan menolak reklamasi karena dapat merusak lingkungan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengajak mahasiswa, warga Muara Angke, dan Pulau Pari mendeklarasikan Gerakan Pemuda Cinta Lingkungan Hidup Jakarta. Acara tersebut digelar saat car-free day di Jakarta pada 30 Oktober 2016.
Manager Program dan Kampanye Walhi Jakarta Zul P. mengatakan deklarasi itu bagian dari perayaan Sumpah Pemuda yang melibatkan pemuda dan nelayan. Tema acara tersebut adalah “Merawat Lingkungan Merajut Kebangsaan Mempertegas Kebinekaan”.
"Jakarta saat ini telah mengalami degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Sejumlah permasalahan lingkungan tak kunjung selesai," ucap Zul.
Mulai pengelolaan tata ruang yang buruk, minimnya ruang terbuka hijau, pencemaran sungai, buruknya pengelolaan sampah, hingga kemacetan.
Menurut dia, gerakan pemuda seperti ini sangat diperlukan untuk menyelamatkan dan memulihkan Jakarta dari degradasi lingkungan. Selain mendeklarasikan gerakan pemuda, mereka berorasi dan membacakan puisi tentang penyelamatan lingkungan.
Direktur Eksekutif Walhi Nasional Nurhidayati dalam orasinya menuturkan saat ini kondisi lingkungan sudah sangat memprihatinkan. "Gerakan pemuda sangat diperlukan untuk mengawasi kebijakan-kebijakan pemerintah," ujarnya.