Kasum Desak Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta Baru Kasus Munir  

Reporter

Minggu, 30 Oktober 2016 15:21 WIB

Aktivis yang tergabung dalam Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) membentangkan poster saat menghadiri sidang pembacaan putusan pembebasan bersyarat kepada Pollycarpus di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, 29 Juli 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak pemerintah menuntaskan pengusutan kasus kematian aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib. Anggota Kasum, Muhammad Isla, mengatakan Presiden Joko Widodo diminta membentuk tim kepresidenan.

"Dibutuhkan tim kepresidenan yang memiliki mandat kuat dan independen," kata Isla di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Ahad, 30 Oktober 2016.

Menurut Isla, tanpa mandat yang kuat dan independen, akan sulit bagi tim dalam mengungkap aktor utama kematian Munir. "Presiden harus segera membentuk tim ini," ucapnya.

Ia menilai kasus kematian Munir dilakukan dengan rapi dan profesional. Pasalnya, selama 12 tahun ini aktor intelektualnya tidak tersentuh. Bahkan bukti kuat tidak bisa dihadirkan dalam persidangan dan diduga disembunyikan. Bukti kuat itu, menurut Isla, ialah rekaman percakapan antara Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi P.R. dengan Pollycarpus.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyerahkan dokumen temuan tim pencari fakta kasus Munir. Dokumen itu diserahkan ke Kementerian Sekretariat Negara. Juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi, mengatakan dokumen itu akan diserahkan ke Kejaksaan Agung.

Isla berujar pemerintah dan aparat penegak hukum diminta tidak menyembunyikan bukti atau temuan TPF yang bisa menjadi bukti baru (novum). Salah satunya, ucap Isla, ialah rekaman percakapan Muchdi dan Pollycarpus. "Rekaman suara ini menjadi salah satu bukti kunci keberadaan pejabat BIN dalam kematian Munir," ucapnya

Sekretaris Eksekutif Kasum, Choirul Anam, mengatakan tugas TPF baru tidak akan sesulit TPF sebelumnya. Sebab, saat ini sudah banyak informasi yang didapatkan. Konstruksi kasus kematian Munir pun sudah tersaji dengan lengkap. "Jokowi tinggal mendukung penuh secara politik kalau tidak berjalan," ucapnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

45 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

46 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

52 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

53 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

53 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

53 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

57 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

7 Maret 2024

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya