Dokumen TPF Munir Dipertimbangkan untuk Direkonstruksi Ulang  

Reporter

Rabu, 26 Oktober 2016 20:35 WIB

Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) menggelar aksi Kamisan memperingati 12 tahun terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib di depan Istana Merdeka, Jakarta, 8 September 2016. Dalam aksi yang ke-458 tersebut JSKK kembali menagih janji Presiden Joko Widodo mengusut tuntas kasus pembunuhan Munir yang terjadi pada 7 September 2004 silam. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan untuk merekonstruksi ulang dokumen Tim Pencari Fakta kasus kematian Munir Said Thalib apabila dokumen asli tidak ditemukan.

Menurut Pramono, rekonstruksi dokumen berdasarkan dokumentasi dan catatan yang ada memungkinkan untuk diformalkan. "Mungkin secara formal bisa direkonstruksi kembali (dokumennya) untuk mendapatkan hal itu. Hal terpenting kan itu menjadi dokumen yang sah," ujar Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu malam, 26 Oktober 2016.

Saat ini, data TPF Munir tengah menjadi sorotan publik karena keberadaannya yang tidak jelas. Padahal Komisi Informasi Publik telah memutuskan bahwa pemerintah harus membuka data tersebut ke publik untuk memenuhi asas keterbukaan informasi.

Terakhir, data tersebut diterima pemerintah pada 2005, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menteri Sekretaris Negara saat itu, Sudi Silalahi, mengklaim tidak ada dari pemerintah SBY yang memegang data asli alias hanya ada data salinan. Data salinan itu salah satunya berada di Arsip Nasional RI.

Baca: Cari Data Asli, Prasetyo Tak Pakai Data TPF Munir Milik SBY

Pramono berkeyakinan Kejaksaan Agung ataupun instansi terkait sudah mengecek salinan data TPF Munir yang sekarang telah tersebar. Karena itu, menurut dia, tidak perlu ada saling menyalahkan lagi karena secara prinsip data TPF Munir sudah menjadi konsumsi publik.

"Meski begitu, Presiden Joko Widodo sudah menugaskan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo untuk menelusuri, mencari, dan mendapatkan dokumen aslinya," kata Pramono.

Jaksa Agung Prasetyo mengatakan tidak akan lebih dulu mengambil salinan data TPF Munir yang sudah beredar. Saat ini, ia memilih berfokus mencari dokumen yang asli karena dia menganggap yang asli lebih akurat. "Lagi pula yang diminta Presiden kan dokumen yang asli, bukan salinan," tuturnya.

Baca: SBY Serahkan Data Kasus Munir, Todung: Bola di Tangan Jokowi

Secara terpisah, salah satu inisiator TPF Munir, yaitu Todung Mulya Lubis, mengatakan sekarang bola ada di tangan Presiden Joko Widodo. Presiden yang menentukan langkah selanjutnya. Jokowi, kata dia, bisa memutuskan untuk menggunakan data salinan yang sudah ada atau membentuk kembali TPF Munir.

Todung berpendapat, Presiden Joko Widodo tak perlu membuat seluruh salinan data TPF Munir. Sebaiknya, kata dia, yang diperlukan adalah lampiran-lampiran dokumentasi faktanya karena semua keterangan bisa direkonstruksi dari situ. "Mudah-mudahan, ketika salinan data diberikan, lampirannya masih lengkap," ucap Todung.

ISTMAN M.P.

Baca juga:
Tumpeng Ditolak Ahok, Habiburokhman: Enggak Ada Sianida, kok!
Jelang Vonis Jessica, Ini Harapan Suami Mirna



Berita terkait

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

14 hari lalu

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

41 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

42 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

48 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

49 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

49 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

49 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

53 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

57 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya