Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menghadiri rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI membahas potensi kerugian negara pada sektor energi, pertambangan, dan migas di Gedung Nusantara I, Komplek DPR/MPR, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2016. TEMPO/DENIS RIANTIZA
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, belum mau berkomentar lebih jauh mengenai kasus dugaan korupsi dalam pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri. Agus mengatakan, para penyidik di lembaga antikorupsi itu masih mengembangkan kasus ini.
"Kami sedang mendalami itu," ujar Agus di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, setelah mengikuti rapat dengar pendapat KPK dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 26 Oktober 2016.
Agus membenarkan, ada perguruan tinggi yang diduga tidak transparan dalam pemilihan rektor. Namun Agus tidak menyebutkan jumlah perguruan tinggi yang terindikasi kasus itu. "Saya tidak hafal jumlahnya, tapi ada," kata Agus.
Agus mengatakan, perguruan tinggi yang terindikasi biasanya perguruan tinggi yang memiliki aset besar atau banyak.
Sebelumnya, Agus menyebut pemilihan rektor di PTN tidak transparan saat memberikan sambutan di sebuah seminar yang diadakan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Selasa, 25 Oktober 2016 lalu.
Dia menyampaikan dugaan itu kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir yang juga hadir dalam acara yang sama.
Ketika ditanya apakah KPK memiliki rencana untuk bertemu dengan Menteri Nasir terkait dengan hal ini, Agus masih enggan menjawabnya. "Belum tahu," ujar Agus.