Alasan Awang Faroek Hengkang dari Golkar ke Nasdem

Reporter

Rabu, 19 Oktober 2016 14:38 WIB

Awang Faroek Ishak. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Samarinda - Tokoh Golkar yang sekaligus sesepuh kader Golkar Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak memutuskan hengkang dari partai yang membawanya menjadi gubernur. Awang Faroek kecewa karena sebagai kader senior merasa tak diperlukan oleh pengurus Golkar terpilih pimpinan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari.

Kepada awak media, Gubernur Awang Faroek Ishak merasa tak dihargai dengan diberi jabatan Ketua Dewan Sesepuh Golkar Kalimantan Timur. Menurut Awang, dalam struktur kepengurusan Golkar, baru kali ini ada kepengurusan Dewan Sesepuh. "Ada enggak dalam struktur Dewan Sesepuh. Sekarang nyata-nyata tak diperlukan jadi buat apa saya bertahan," kata Awang Faroek Ishak, Rabu, 19 Oktober 2016.

Awang mengaku mengabdi dengan Golkar lebih dari 40 tahun. Dengan partai berlambang beringin tersebut, Awang Faroek sempat menjabat sebagai Anggota DPR RI. Selain itu, menjadi Bupati Kutai Timur selama dua periode dan menjabat gubernur dua periode dari Golkar.

Awang mengaku selama menjabat sebagai gubernur merasa tak mendapat dukungan dari Partai Golkar. Awang mengaku selama menjalankan roda pemerintahan, justru terus mendapat perlawan dari kader Golkar di parlemen.

"Justru gubernurnya dari Golkar malah berbagai kebijakan tak didukung, mayoritas kursi dari Golkar sekarang bagi saya Golkar bukan rumah yang nyaman untuk dihuni Awang faroek," kata Awang.

Bergabung dengan Partai Nasdem diakui Awang Faroek Ishak bukan langkah baru. Menjadi kader partai besutan Surya Paloh diakuinya sudah memiliki ikatan batin. Awang mengaku bahkan menjadi bagian pendiri partai ini.

"Di Partai Nasdem saya menjabat Ketua Dewan Pertimbangan, SK pengangkatan saya sudah saya pegang," kata Awang.

Sementara itu Sekretaris Partai Golkar Kaltim, Khadir menyatakan partainya sama sekali tak bisa menghalangi Awang Faroek Ishak menentukan pilihan politik. Sebagai kader yang sudah senior, Khadir menyatakan Awang Faroek tak bisa terus masuk dalam struktur karena Golkar mengedepankan regenerasi.

"Tak masalah Awang Faroek pindah partai, Golkar akan khawatir ditinggal rakyat dibanding ditinggal sosok figur," kata dia.

FIRMAN HIDAYAT

Baca juga:
Patung Telanjang Hillary Clinton Muncul di Manhattan, AS
Kasus Dimas Kanjeng, Suami Marwah Daud Datangi Polda Jawa Timur
Jadi Pusat Gempa, Warga Subang Malah Tak Merasakan Guncangannya


Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya