Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai pertemuan terkait antisipasi kerawanan Pilkada, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, 30 Agustus 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan Presiden Joko Widodo adalah orang yang paling tahu soal kebutuhan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Menurut Wiranto, pemilihan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM sudah tepat dari pandangan Presiden.
"Presiden yang memimpin Kabinet Kerja. Jadi kebutuhan Kementerian ESDM beliau tahu," kata Wiranto, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2016.
Wiranto mengatakan dari sekian banyak orang yang diajukan sebagai calon menteri, Jonan adalah figur yang tepat menurut Presiden. "Dan Presiden-lah yang memang punya hak dan kewenangan yang kemudian memilih yang paling tepat, karena beliaulah yang nanti akan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan Kabinet Kerja," katanya.
Wiranto mengatakan pilihan Jokowi pada Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM harus didukung. "Kami dukung kehendak Presiden untuk memilih orang yang paling tepat yang sesuai dengan pertimbangan beliau," ucapnya.
Dia berharap tugas pokok Kementerian ESDM tertangani dengan baik setelah terpilihnya Jonan dan Arcandra sebagai Menteri ESDM dan wakilnya secara definitif. "Karena kan ini sudah ketinggalan beberapa waktu," katanya.
Presiden Jokowi melantik Jonan dan Arcandra sebagai Menteri ESDM dan Wakil Menteri ESDM Istana Negara, hari ini, 14 Oktober 2016. Pelantikan mereka dihadiri sejumlah pejabat negara dan menteri Kabinet Kerja.
Jonan sebelumnya adalah Menteri Perhubungan yang dicopot pada reshuffle jilid II. Sedangkan Arcandra adalah Menteri ESDM yang dilantik pada reshuffle jilid II, tapi dia dicopot setelah 20 hari karena kewarganegaraan ganda, yaitu warga negara Indonesia dan warga negara Amerika Serikat.