Deklarasi WCF 2016 Jadi Agenda Pembangunan Dunia

Reporter

Kamis, 13 Oktober 2016 21:20 WIB

Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri (tengah), Mendikbud Muhajir Effendy (kanan), Direktur UNESCO Jakarta Shahbaz Khan (kedua dari kanan) saat pembukaan World Culture Forum 2016 di Nusa Dua, Bali, 13 Oktober 2016. Forum yang digelar oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bekerjasama dengan UNESCO itu diikuti oleh 63 negara untuk membahas pengembangan fungsi budaya dalam pembangunan yang berkelanjutan. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Nusa Dua - Simposium World Culture Forum (WCF) II telah dideklarasikan. Selain merekomendasikan agar kebudayaan menjadi pedoman dalam agenda pembangunan di setiap negara anggota organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan PBB (UNESCO), simposium juga mendesak WCF menjadi platform permanent dalam program Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

"Kami mendorong seluruh anggota organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan PBB (UNESCO) untuk mendukung agenda utama dalam kebijaakan sosial dan ekonomi," kata Ketua Sterring Committee Simposim WCF II, Ananto Kusuma Seto, di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis, 13 Oktober 2016.

Dalam WCF pertama yang digelar di Bali pada 2013, forum budaya menghasilkan the Bali Promise (Janji Bali) yang dicantumkan dalam Resolusi Sidang Umum Persatuan Bangsa Bangsa 68/233 tanggal 20 Desember 2013. Janji Bali tersebut menyoroti kekuatan budaya sebagai dimensi keempat dari pembangunan berkelanjutan.

Sementara WCF kali ini yang menghasilkan deklarasi agar agenda pembangunan berbasis budaya dilakukan secara konkret di setiap negara anggota. Setiap negara anggota UNESCO, didesak menggunakan kearifan lokal dalam setiap agenda pembangunan. Selain itu, persoalan pedesaan, pengelolaan air, multikulturalisme, dan digitalisasi kebudayaan juga diminta menjadi pedoman setiap rerncana pembangunan di setiap negara.

Ananto mengatakan hasil simposium WCF tersebut akan terus didiskusikan dan dipantau hingga dibawa ke dalam pertemuan UNESCO yang akan digelar pada Oktober 2017. "Jangan sampai agenda pembangunan meninggalkan budaya yang akan berdampak pada disorientasi dan tergusurnya masyarakat," ujarnya.

Sektaris Jenderal UNESCO, Irin Bokova, mengatakan simposium WCF harus dijadikan refleksi global dalam agenda pembangunan dunia. Menurut dis, selama beberrapa ddekade, kebudayaan kereap diabaikan dalam sektor pembangunan. "UNESCO akan meluncurkan panduan terkait kekuatan kebudayaan dalam eknomi," kata Irina dalam video call nya. Sekjen PBB Ban Ki Moon, berkomitmen untuk mewujudkan potensi kebudayaan dalam program pembangunan dunia.

Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri, yang memberikan sambutan dalam acara tersebut, mengatakan selama ini arus deras modernisasi dan pasar bebas telah berdampak pada krisis kebudayaan. Menurut dia, kebudayaan akan menjadi kekuatan setiap negara dalam membawa perubahan dalam sektor ekonomi, sosial, dan politik.

"Jalan kebudayaan merupakan pilihan tepat bagi dunia untuk menciptakan kehidupan yang sehat dan aman. Setiap orang hidup dalam suasan damai," katanya. "Indonesia memiliki ragam budaya. Ini harus dijadikan pedoman dan kekuatan dalam agenda pembangunan yang lebih berkeadilan."

ANGGA SUKMAWIJAYA

Berita terkait

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

15 Agustus 2021

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

Simak bagaimana Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Denpasar, dan Sawahlunto menciptakan kawasan tanpa rokok demi menjadi kota/kabupaten layak anak.

Baca Selengkapnya

Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

25 Februari 2021

Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

Bali berhak memperoleh dana insentif khusus kategori pengelolaan sampah sebesar Rp 5,65 miliar. Simak dasar penilaian di Hari Peduli Sampah Nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Rumah Bisabilitas Buat Disabilitas di Denpasar Bali

27 Februari 2020

Ada Rumah Bisabilitas Buat Disabilitas di Denpasar Bali

Rumah Bisabilitas yang merupakan rumah kreatif disabilitas menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas difabel.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha BPR Legian Denpasar

24 Juni 2019

OJK Cabut Izin Usaha BPR Legian Denpasar

OJK mengimbau kepada nasabah BPR Legian agar tetap tenang.

Baca Selengkapnya

Usai Lebaran, Nirina Zubir Gowes Sepeda dari Jakarta ke Denpasar

19 Juni 2019

Usai Lebaran, Nirina Zubir Gowes Sepeda dari Jakarta ke Denpasar

Melalui tagar #suami_istri_ride Nirina Zubir membagikan perjalanan bersepeda dari Jakarta menuju Denpasar, Bali

Baca Selengkapnya

Es Blewah, Minuman Buka Puasa Favorit di Denpasar

20 Mei 2019

Es Blewah, Minuman Buka Puasa Favorit di Denpasar

Es blewah yang hanya dapat dijumpai saat Ramadan menjadi minuman buka puasa khas untuk menyemarakkan Pasar Ramadan di Kampung Jawa, Denpasar Barat.

Baca Selengkapnya

Dibuka 24 Februari 2019, Pasar Badung Terapkan Transaksi Nontunai

19 Februari 2019

Dibuka 24 Februari 2019, Pasar Badung Terapkan Transaksi Nontunai

Pasar Badung akan beroperasi pada 24 Februari 2019 mendatang dengan menerapkan sistem transaksi nontunai atau online.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Denpasar, Ada Pesta Kuliner di Kreatif Food Truck

9 Februari 2019

Akhir Pekan di Denpasar, Ada Pesta Kuliner di Kreatif Food Truck

Ada kreatif food Truck di lapangan parkir Taman Kota Lumintang di Kota Denpasar. Mulai pukul 13.00 waktu Indonesia bagian tengah. Coba kulinernya

Baca Selengkapnya

Daftar 10 Kota Paling Sehat Dunia, Kota Denpasar Masuk

12 Januari 2019

Daftar 10 Kota Paling Sehat Dunia, Kota Denpasar Masuk

Kota Denpasar adalah satu-satunya kota di Indonesia yang masuk dalam daftar 10 kota tersehat versi TravelSupermarket.

Baca Selengkapnya

Cerita Bos Tokopedia Ihwal 30 Kreator dan UMKM di MakerFest 2018

5 November 2018

Cerita Bos Tokopedia Ihwal 30 Kreator dan UMKM di MakerFest 2018

Untuk mendorong UMKM terus berkembang, sebanyak 30 kreator Bali memaparkan ide uniknya dalam ajang MakerFest 2018 di Kota Denpasar.

Baca Selengkapnya