TEMPO.CO, Surabaya - Unjuk rasa karyawan Maspion Group yang sedianya dilakukan hari ini dan besok di Sidaorjo, Jawa Timur, dipastikan batal. Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo Ajun Komisaris Besar Muhammad Anwar Nasir mengatakan, manajemen dan karyawan telah memenuhi kata sepakat dalam mediasi.
"Dari keputusan mediasi antara karyawan dan manajemen kemarin ada beberapa poin yang sudah disepakati," kata Anwar, Rabu, 12 Oktober 2016.
Namun Anwar lupa poin apa saja yang telah disepakati kedua belah pihak tersebut. "Yang pasti, rencana unjuk rasa yang dijadwalkan hari ini dan besok tak terlaksana," katanya.
Selain itu, kata dia, kepastian batalnya demo diperkuat dengan keluarnya surat pemberitahuan dari Polda Jawa Timur. Anwar mengatakan sebelumnya telah mengantisipasi rencana aksi yang dilakukan sekitar 20 ribu karyawan tersebut. Sebab, demo diprediksi mengakibatkan kemacetan di jalur Surabaya-Sidoarjo.
Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin (SPSI) Maspion Group sebelumnya berencana menggelar aksi di beberapa perusahaan milik Maspion Group. Di antaranya PT Maspion I (Sidoarjo), PT Indal Alumunium Industry. Tbk (Sidoarjo), PT Alumindo LMI Tbk (Sidoarjo), PT Maspion II, PT Maspion III, PT Maspion IV (Sidoarjo), dan PT Maspion V (Gresik).
Aksi unjuk rasa itu berkaitan dengan permasalahan hubungan industrial antara karyawan dan manajemen. Karyawan menuntut manajemen harus membayar upah libur pada hari kerja aktif sesuai dengan perundang-undangan yang ada. Selain itu, manajemen membayar upah lembur pada hari libur (Sabtu-Minggu) dengan upah paket per jam.
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
24 Mei 2023
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.