Terlibat Pembunuhan, 7 Anak Buah Dimas Kanjeng Siap Diadili

Reporter

Rabu, 12 Oktober 2016 18:59 WIB

Tim khusus Polda Jawa Timur Kompol Pamudji bersama dengan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Barung Mangera, turun langsung meninjau padepokan milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang berada di Jalan Bontobila, Kelurahan Batua, Kecamatan Panakukang, Makassar, Senin, 3 Oktober 2016. IQBAL LUBIS

TEMPO.CO, Mojokerto – Kejaksaan Negeri Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, segera melimpahkan dua berkas perkara untuk tujuh dari 13 tersangka yang terlibat dugaan pembunuhan dua bekas anak buah Dimas Kanjeng Taat Pribadi ke Pengadilan Negeri Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

“Sudah ada tujuh tersangka yang sudah dilimpahkan ke kami dan dibagi dalam dua berkas. Pekan depan akan kami limpahkan ke pengadilan,” kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Kraksaan Januardi saat dihubungi, Rabu, 12 Oktober 2016.

Semula ada 14 tersangka namun satu tersangka meninggal dunia dalam tahanan dan tersisa 13 tersangka. Dari 13 tersangka, sebanyak 12 tersangka warga sipil termasuk otak pembunuhan, Taat Pribadi, dan tiga orang pecatan dan purnawirawan TNI. Sedangkan satu tersangka TNI aktif.

Dari 12 tersangka warga sipil, sudah 11 orang ditahan dan satu orang masih buron. Dari 11 orang yang ditahan, baru tujuh yang berkasnya dilimpahkan ke kejaksaan dan empat lainnya masih pemberkasan di polisi termasuk Taat.

Berkas pertama lima tersangka yang terlibat pembunuhan dengan korban Ismail Hidayah. Kelima tersangka itu adalah Mishal Budianto alias Sahal; Wahyu Wijaya; Suari; Ahmad Suryono; dan Tukijan. Mishal, Wahyu, dan Suari warga Kabupaten Probolinggo sedangkan Suryono warga Surabaya dan Tukijan warga Banjarmasin, Kalimanten Selatan.

Sebelumnya ada enam tersangka yang terlibat pembunuhan Ismail namun salah satunya, Etto Sutaye, warga Kabupaten Probolinggo, meninggal dunia dalam masa tahanan Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Sedangkan berkas kedua untuk empat tersangka yang terlibat pembunuhan Abdul Gani. Dua dari empat tersangka pembunuh Gani juga terlibat pembunuhan Ismail yakni Wahyu Wijaya dan Ahmad Suryono. Sedangkan dua tersangka lainnya adalah Kurniadi, warga Kabupaten Mojokerto, dan Wahyudi, warga Salatiga, Jawa Tengah.

“Berkas pembunuhan dengan korban Ismail seluruhnya ditangani Kejaksaan Kraksaan sedangkan berkas dengan korban Abdul Gani ditangani Kejaksaan Tinggi Jawa Timur,” kata Januardi. Kasus pembunuhan Ismail disidik Kepolisian Resor Probolinggo dan kasus pembunuhan Gani disidik Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Ismail dan Gani merupakan dua bekas orang kepercayaan pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Probolinggo. Keduanya dibunuh diduga karena menyimpan banyak rahasia penipuan penggandaan uang yang dilakukan Taat bersama pengurus padepokan sejak berdiri tahun 2007.

“Keduanya dibunuh atas perintah Taat,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Argo Yuwono saat reka ulang di padepokan, 3 Oktober 2016 lalu.

Ismail dibunuh di luar padepokan dan mayatnya ditemukan terkubur dangkal di kebun tebu Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, 4 Februari 2015. Jaraknya sekitar lima kilometer dari padepokan di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo. Mayat Ismail sebelumnya tak diketahui identitasnya dan dikubur di pemakaman umum belakang RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Probolinggo.

Selang 14 bulan, giliran Gani dibunuh di padepokan, 13 April 2016, dan mayatnya dibuang dan ditemukan di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, 14 April 2016. Identitas jasad Gani akhirnya diketahui dan dari sini polisi mengungkap mayat tanpa identitas yang dikubur sebelumnya.

Tersangka yang terlibat pembunuhan Gani mengaku juga membunuh Ismail. Polisi akhirnya membongkar makam Ismail dan melakukan tes DNA dan sampel DNA mayat dengan sampel DNA anak Ismail cocok. Lalu jenazah Ismail dipindah ke daerah asalnya di Situbondo, Jawa Timur. Cara pembunuhan kedua korban tersebut juga sama yakni dengan dipukul, dibekap, dan leher dijerat tali hingga tewas. Lalu kepala korban dibungkus dengan kantong plastik dan dibuang.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

30 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

2 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

19 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya