Begini Langkah Polda Sulsel Tangani Pengikut Dimas Kanjeng  

Reporter

Rabu, 12 Oktober 2016 14:34 WIB

Kamp tempat tinggal pengikut Kanjeng Dimas di perbatasan Desa Wangkal dan Desa Gadingwetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu, 28 September 2016. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Makassar - Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan pihaknya siap memfasilitasi pemulangan puluhan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang masih berada di Probolinggo, Jawa Timur.

"Kami telah mengimbau mereka untuk meninggalkan padepokan," ujarnya, Rabu, 12 Oktober 2016.

Menurut Barung, Polda Sulawesi Selatan mendapat laporan dari Polda Jawa Timur bahwa warga Sulawesi Selatan tetap memilih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng. Mereka berasal dari Kabupaten Soppeng, Wajo, Bulukumba, dan Kota Makassar.

Simak: Ojang Sohandi Diberhentikan sebagai Bupati Subang

Pemulangan pengikut Dimas Kanjeng, kata Barung, juga akan difasilitasi Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Namun imbauan agar mereka segera kembali ke daerahnya masing-masing tidak mendapat respons, sehingga warga Sulawesi Selatan itu masih tetap tinggal di area padepokan. "Mereka tinggal pilih mau lewat darat atau udara. Kami siap sambut mereka,” ucap Barung.

Barung mengatakan keengganan pengikut Dimas Kanjeng beranjak dari padepokan berdasarkan petunjuk Ketua Yayasan Padepokan Marwah Daud Ibrahim. Barung mengatakan Polda Jawa Timur juga akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap Marwah. "Rabu pekan depan, dia akan dipanggil," katanya.

Baca: Kemenpora Batalkan PON Remaja 2017, Kenapa?

Polda Jawa Timur sebelumnya telah menerima lima laporan korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dua di antaranya meninggal dalam keadaan yang tidak wajar, yakni ujung kaki dan tangan menghitam setelah minum air pemberian Taat Pribadi. Mereka adalah Kasianto, warga Surabaya, dan Najmiah, warga Makassar. Keduanya tertipu masing-masing Rp 300 juta dan Rp 200 miliar.

Selanjutnya laporan dari Prayitno Supriadi, warga Jember, dan Rahmad Suko Ariwibowo, warga Bondowoso. Keduanya masing-masing tertipu Dimas Kanjeng senilai Rp 900 juta dan Rp 1,5 miliar. Dari Prayitno, polisi menerima barang bukti berupa kuitansi, bolpoin Laduni yang bisa menguasai tujuh bahasa, dapur ATM, dan kantong yang berisi perhiasan palsu.

Pelapor terakhir adalah Nurbaya Bunga, warga Bone, Sulawesi Selatan. Nurbaya melapor ke Polda Jawa Timur pada Ahad lalu dengan membawa sejumlah barang bukti, di antaranya 70 lembar mata uang asing palsu dari berbagai negara dan sejumlah foto. Ia mengaku telah menyetor mahar kepada Dimas Kanjeng Taat Pribadi sekitar Rp 100 juta.

ABDUL RAHMAN






Advertising
Advertising

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

5 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

5 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

6 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

8 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

10 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

11 hari lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

11 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

11 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

11 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

11 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya