Pemerintah Dinilai Belum Prioritaskan Kebudayaan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 11 Oktober 2016 21:04 WIB

I Nyoman Nuarta. Istimewa

TEMPO.CO, Nusa Dua - Pematung Nyoman Nuarta menilai pemerintah hingga saat ini belum menjadikan kebudayaan sebagai bagian dari elemen pembangunan. Menurut dia, ketidakberpihakan pemerintah tersebut terlihat dengan masih minimnya dukungan sarana dan prasarana untuk melestarikan budaya Indonesia.

"Pemerintah masih berpikir melestarikan budaya itu seperti buang uang. Ini salah. Kebudayaan adalah investasi jangka panjang yang bisa menghasilkan uang," kata Nyoman di sela acara World Culture Forum di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa, 11 Oktober 2016.

Nyoman mengatakan, jika pelestarian kebudayaan dilakukan secara serius, akan memberikan kontribusi cukup besar pada perekonomian. Dia mencontohkan, jika budaya suatu daerah dilestarikan dan dipromosikan dengan maksimal, akan menghadirkan banyak wisatawan. "Selain itu, ekonomi kreatif akan tumbuh," ujarnya.

Menurut Nyoman, pemerintah saat ini masih menganggap motor penggerak ekonomi yang paling besar berasal dari sektor pertambangan dan perkebunan. Padahal masifnya penambangan dan pembukaan lahan untuk perkebunan berdampak pada kerusakan lingkungan.

"Lahan hangus terbakar karena kebun sawit. Ini kerusakan jangka panjang yang luar biasa. Sudah saatnya pemerintah menjadikan budaya sebagai elemen penggerak ekonomi," tuturnya.

Nyoman berharap World Culture Forum bisa menghasilkan solusi dan merumuskan program kebudayaan agar bisa menjadi bagian dari pembangunan bangsa. Dia menilai belum fokusnya pemerintah dalam mengelola kebudayaan disebabkan belum ada lembaga khusus yang berfokus merumuskan kebijakan dan program kebudayaan. "Harus dibentuk Kementerian Kebudayaan agar program bisa fokus," ucapnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengakui perhatian pada sektor kebudayaan saat ini belum maksimal. Selain masalah anggaran, kerap berubahnya program atau nomenklatur saat pergantian rezim membuat program tidak fokus.

Menurut dia, salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan penguatan program kebudayaan di daerah. Mulai 1 Januari 2017, kata dia, pemerintah akan membentuk dinas kebudayaan di setiap daerah. "Selama ini dinas kebudayaan digabung dengan pariwisata atau pemuda dan olahraga. Kami akan bentuk itu dengan melakukan penguatan birokrasi yang menangani kebudayaan didaerah," katanya.

ANGGA SUKMAWIJAYA

Berita terkait

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

2 jam lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

11 jam lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

2 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

14 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

16 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

18 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

53 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

8 Maret 2024

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya