Lagi, DPO Pembunuh Pengikut Dimas Kanjeng Menyerahkan Diri

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 11 Oktober 2016 14:00 WIB

Polda Jatim dan Polres Probolinggo melakukan reka ulang kasus pembunuhan yang melibatkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. Selain Dimas Kanjeng, kasus pembunuhan ini juga diduga melibatkan sembilan orang anak buahnya serta orang suruhannya. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Surabaya - Empat tersangka buron kasus pembunuhan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Abdul Ghani, satu per satu menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Setelah Muryad dan Boiran, kini giliran Erik Yuliga. "Inisialnya EY, asal Kediri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin malam, 10 Oktober 2016.

Argo mengatakan Erik datang ke Mapolda Jawa Timur diantar kerabatnya pada Senin, 10 Oktober 2016. Ia diketahui merupakan anak kandung dari Muryad, salah seorang tersangka buron yang lebih dulu menyerahkan diri ke polisi beberapa waktu lalu. Kedatangannya ke Mapolda Jawa Timur setelah mengetahui ayahnya menyerahkan diri. "Perannya masih kami dalami," kata Argo.

Namun, informasi dari penyidik menyebutkan Erik terlibat dalam proses pembuangan mayat korban dari Padepokan Dimas Kanjeng milik Taat Pribadi di Probolinggo menuju Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Timur. Ia ikut dalam mobil yang membawa mayat korban. Dengan penyerahan diri EY, tersangka buron tinggal satu orang. "Kami imbau segera menyerahkan diri," ujar Argo.

Polisi menetapkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi bersama delapan orang tim pelindungnya sebagai tersangka kasus pembunuhan Abdul Ghani. Mereka adalah Wahyu Wijaya, Wahyudi, Ahmad Suryono, dan Kurniadi. Berkas keempat tersangka tersebut sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Probolinggo dan siap disidangkan.

Selanjutnya tersangka lainnya adalah Boiran, Muryad, Erik Yuliga, dan Anis Purwanto. Tersangka terakhir masih buron. Mereka diduga melakukan pembunuhan berencana atas pengetahuan dan perintah Dimas Kanjeng karena korban banyak menyelewengkan uang santri dan sudah tidak sejalan lagi dengan program padepokan.

Mereka membunuh korban di ruangan tim pelindung Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo pada 13 April 2016. Korban dibunuh dengan dipukul, dijerat, dan dibekap. Untuk menghilangkan jejak, pada hari itu juga mayat korban kemudian dibuang di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah.

Sehari kemudian, mayat korban ditemukan mengambang di waduk. Dua hari sebelumnya, para pelaku sudah merencanakan dan menyusun strategi pembunuhan. Mereka terancam pasal pembunuhan berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

Selain terlibat pembunuhan Abdul Ghani, Dimas Kanjeng dan tiga pelaku lainnya juga terlibat dalam kasus pembunuhan pengikutnya, Ismail Hidayah, 2 Februari 2015. Kasus itu juga siap disidangkan di Kejari Probolinggo. Di samping terlilit dua kasus pembunuhan, polisi menetapkan Dimas Kanjeng sebagai tersangka kasus penipuan dengan modus penggandaan uang.

NUR HADI

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

11 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

11 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

12 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

16 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

17 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

17 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya