TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung memastikan Dimas Kanjeng Taat Pribadi bukan bagian dari pendukung Joko Widodo (Jokowi) saat pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2014.
"Kalau ditelusuri, yang jelas pada saat pilpres yang lalu, Dimas Kanjeng bukan bagian dari pendukung Pak Jokowi, sehingga enggak ada urusan dengan itu," kata Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2016.
Pramono Anung membantah isu yang beredar bahwa Dimas Kanjeng pernah datang ke Istana dan menggandakan uang. Menurut dia, klaim tersebut tidak benar, dan Istana tidak ada kaitan dengan urusan penggandaan uang.
"Yang jelas, klaim itu enggak benar. Enggak ada urusan Istana dengan yang begitu-begitu. Apalagi menggandakan uang, wong kita enggak percaya dengan apa yang dilakukan, sehingga dengan demikian enggak benar," kata Pramono.
Namun dia tidak membantah jika Dimas Kanjeng mungkin saja pernah datang ke Istana dan bersalaman dengan Presiden Jokowi.
Sebab, Pramono menambahkan, selama ini banyak masyarakat yang datang ke Istana Kepresidenan dan bersalaman dengan Presiden karena Jokowi menerima siapa pun yang datang ke Istana.
"Jika kemudian masyarakat yang datang ke Istana salaman dengan Presiden-Wapres itu pasti banyak, karena namanya Presiden, menerima siapa saja," katanya.