Seperti Ini Strategi TNI dalam Penyelamatan Sandera  

Reporter

Selasa, 4 Oktober 2016 23:49 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers mengenai pembebasan ABK WNI yang disandera Kelompok Militan Abu Sayyaf, Jakarta, 2 Oktober. (Tempo/ Mawardah)

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan fungsi intelejen TNI lebih diutamakan dalam upaya penyelamatan para warga negara Indonesia yang disandera kelompok separatis di Filipina Selatan. Hal itu terkait wilayah gerak TNI yang terbatas karena aturan teritorial Pemerintah Filipina.

"Jadi TNI dapat dikatakan hanya telepon-teleponan, berkoordinasi. Hanya itu yang dilakukan," kata Gatot di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016.

Menurut Gatot, TNI mengutamakan fungsi komunikasi saat memantau kondisi para sandera. "Kan secara undang-undang kita tak boleh ke sana. Namun (jika) tidak ada itu (UU), TNI berangkat."

Gatot tidak mempermasalahkan pendapat sejumlah pihak yang meragukan usaha TNI dalam menyelamatkan sandera. Yang terpenting adalah bebasnya WNI dari kelompok separatis di Filipina Selatan tersebut.

Baca: Tax Amnesty Tahap I, di Negara Inilah Mereka Menyimpan Harta

"TNI hanya melaksanakan intelijen. Titik. Mau dibilang kita tidur-tiduran, ya memang begitu, yang jelas sandera bebas," tutur Gatot.

Gatot memberi sinyal positif terkait upaya penyelamatan sisa dua WNI yang masih ditawan. Keduanya, yang masing-masing bernama Robin Peter dan M. Nasiratas, merupakan sisa awak kapal Charles 001 yang diculik di Perairan Sulu sejak Juni 2016.

"Untuk dua orang ini, saya minta doa semoga minggu ini ada berita gembira," kata Gatot.

Pemerintah baru membebaskan tiga awak kapal Charles dari tangan Abu Sayyaf. Dari total tujuh orang, awak kapal Charles yang bebas dari penyanderaan bertambah menjadi lima, usai dua orang berhasil melarikan diri pada 17 Agustus 2016 lalu.

Simak: Dimas Kanjeng Tersangka: Detik-detik Abdul Gani Dihabisi

Ketiganya dibebaskan Sabtu lalu, 1 Oktober 2016, dan sempat menjalani tes kesehatan di Sulu, sebelum diserahkan kepada pemerintah Indonesia yang diwakili Kedutaan Besar RI di Manila.

Tak hanya awak kapal Charles, Pemerintah juga baru membebaskan empat WNI lain yang menjadi korban Abu Sayyaf di perairan Malaysia. Keempatnya terdiri dari tiga nelayan asal Nusa Tenggara Timur yang bekerja di kapal berbendera Malaysia, yaitu Emanuel (40 tahun), Lorence Koten (34 tahun), dan Theodorus Kopong (42 tahun). Sementara seorang lagi adalah Herman Manggak, nelayan asal Sulawesi Selatan yang juga diculik di perairan Sabah, tapi di waktu yang berbeda.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

14 Januari 2024

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

Semua penjaga penjara dan pegawai administrasi yang disandera oleh narapidana di lembaga pemasyarakatan di seluruh Ekuador kini telah dibebaskan

Baca Selengkapnya

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

8 Januari 2024

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

Kemlu menyelesaikan total 218.313 kasus terkait WNI sejak 2014 hingga 2023 di bawah kepemimpinan Retno Marsudi.

Baca Selengkapnya

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Israel Tuding Houthi Sandera Kapal Inggris Pembawa Mobil di Laut Merah

20 November 2023

Israel Tuding Houthi Sandera Kapal Inggris Pembawa Mobil di Laut Merah

Israel mengatakan Houthi menyandera sebuah kapal kargo milik Inggris yang dioperasikan Jepang di Laut Merah, Houthi mengaku menyita kapal Israel

Baca Selengkapnya

Drama Penyanderaan di Jepang, Pelaku Lansia yang Dendam terhadap Kantor Pos

1 November 2023

Drama Penyanderaan di Jepang, Pelaku Lansia yang Dendam terhadap Kantor Pos

Pria berusia 86 tahun dilaporkan membakar rumahnya, menembaki rumah sakit dan kemudian menyandera di dalam kantor pos di Jepang.

Baca Selengkapnya

Penyanderaan di Kantor Pos Jepang, Pelaku Sempat Melakukan Penembakan di Rumah Sakit

31 Oktober 2023

Penyanderaan di Kantor Pos Jepang, Pelaku Sempat Melakukan Penembakan di Rumah Sakit

Seorang pria bersenjata di prefektur Saitama Jepang menyandera sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya di dalam kantor pos

Baca Selengkapnya

Pihak TNI Bilang Belum Dipastikan Kapan KKB Bebaskan Pilot Susi Air

10 September 2023

Pihak TNI Bilang Belum Dipastikan Kapan KKB Bebaskan Pilot Susi Air

Izak mengatakan berbagai upaya hingga saat ini masih dilakukan guna membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Selengkapnya

Pimpinan OPM Beri Jaminan Keselamatan Pilot Susi Air Selama Penyanderaan

4 Agustus 2023

Pimpinan OPM Beri Jaminan Keselamatan Pilot Susi Air Selama Penyanderaan

Ketua Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengatakan Egianus Kogoya menjamin keselamatan pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens

Baca Selengkapnya