Heboh Kasus Dimas Kanjeng, Begini Komentar Gubernur Soekarwo

Reporter

Selasa, 4 Oktober 2016 14:31 WIB

Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas saat rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. Rekonstruksi yang menghadirkan Kanjeng Dimas dan sejumlah tersangka lain tersebut dilakukan untuk pengembangan pengusutan kasus pembunuhan Abdul Gani. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai masalah dugaan penipuan yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi terjadi karena persoalan sosial masyarakat. Mereka berpikir bisa mendapatkan rezeki berlimpah dengan jalan pintas. “Problem sosial bahwa cara berpikir terabas terbawa seperti itu,” kata dia di Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016.

Soekarwo mengatakan Pemerintah Jawa Timur tidak tinggal diam dengan adanya kasus Dimas Kanjeng. Pihaknya, kata dia, turut memantau proses hukum yang saat ini sedang dijalani pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng yang berada di Probolinggo tersebut.

Terkait proses hukum Dimas Kanjeng, Soekarwo menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kasus-kasus yang melibatkannya. Dimas Kanjeng saat ini sudah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus penipuan dan pembunuhan dua pengikutnya, yaitu Ismail Hidayah dan Abdul Ghani pada April lalu.

Baca Juga:
Polisi Sita Singgasana dan Mahkota Taat Pribadi
Rekonstruksi Tak Temukan Bungker Uang Dimas Kanjeng

Menurut Soekarwo, tugasnya yang terpenting saat ini adalah mengedukasi masyarakat. Untuk menjadi kaya, kata dia, tidak perlu menggunakan cara pintas dengan menggandakan uang.

Soekarwo menekankan pada masyarakat Jawa Timur mengenai pentingnya kerja keras. Cara yang dilakukan pemerintahan, ia mencontohkan seperti memberikan bantuan modal untuk usaha. Pihaknya juga siap dan berkomitmen memasarkan produk-produk hasil karya warga Jawa Timur.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu sempat melontarkan gurauan terkait dengan Dimas Kanjeng tampak mengeluarkan berlembar-lembar uang kertas nominal Rp 100 ribu dalam tayangan Youtube. “Kalau diterus-teruskan, enggak perlu Peruri,” kata Soekarwo. Namun, ia meyakini pelipatgandaan uang yang dilakukan Dimas Kanjeng adalah bohong.

Soekarwo pun menampik bahwa kasus Dimas Kanjeng berkaitan dengan indeks kemiskinan di Jawa Timur khususnya di Probolinggo. Data Badan Pusat Statistik pada September 2016 menunjukkan di Probolinggo justru terjadi deflasi dibanding kota lainnya. Tercatat, pada September 2016, deflasi di Probolinggo sebesar 0,14 persen. Itu dikuatkan oleh jumlah setoran yang diberikan masyarakat. “Sebagian besar setornya (ke padepokan) banyak,” kata dia.

DANANG FIRMANTO

Baca Juga:
Anies Janjikan Kampung Deret, Ahok: Kasihan Kalau Cuma Omong
Facebook Luncurkan Aplikasi Messenger Lite untuk Android

Berita terkait

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

2 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

12 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

14 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

15 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

20 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

21 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

23 hari lalu

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

24 hari lalu

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

24 hari lalu

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.

Baca Selengkapnya