Basarnas Hentikan Pencarian 19 Korban Banjir Garut  

Reporter

Senin, 3 Oktober 2016 21:19 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau area pengerukan pasca banjir bandang Sungai Cimanuk di Lapang Paris, Garut, Jawa Barat, 29 September 2016. Hingga saat ini 19 orang dinyatakan masih hilang dan 34 orang meninggal dunia. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Garut - Badan SAR Nasional menghentikan proses pencarian korban banjir bandang Garut, pada Senin, 3 Oktober 2016. Banjir bandang ini terjadi pada 20 September 2016. "Kami masih akan memantau kemungkinan adanya korban," ujar Kepala Basarnas Bandung Slamet Riyadi, di Makodim 0611 Garut.

Alasan penghentian ini karena berdasarkan hasil evaluasi sudah tidak efektif. Begitu juga dengan kondisi korban, akan sulit ditemukan secara kasatmata. Kemungkinan tubuh korban berada di atas permukaan air cukup sulit.

Selama proses pencarian, tercium bau kurang sedap di kawasan Jatigede. Bau itu banyak berasal dari bangkai binatang seperti domba, sapi, ayam, dan lainnya. "Tadi proses pencarian dilakukan dengan menyisir sektor timur Waduk Jatigede dan menyapu sampah menggunakan ekskavator apung. Namun hasilnya nihil," ujar Riyadi.

Dia mengaku telah memberi penjelasan kepada keluarga korban. Mereka juga menyetujui bila proses pencarian dihentikan. Dengan begitu jumlah korban meninggal yang ditemukan 34 orang. Sedangkan yang masih hilang 19 orang.

Pascabanjir, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jawa Barat Bambang Riyanto mengatakan merevisi rancangan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang kini masih dibahas Kementerian Agraria dan Tata Ruang mengantisipasi potensi banjir bandang Sungai Cimanuk. “Kemarin sudah kami revisi daerah-daerah tersebut kita tetapkan sebagai daerah rawan bencana,” katanya pada Tempo di Bandung, Senin, 3 Oktober 2016.

Bambang mengatakan masih ada sejumlah lokasi di sepanjang bantaran Sungai Cimanuk yang tidak terdampak langsung banjir bandang di sungai itu beberapa pekan lalu yang terancam bencana banjir serupa di masa mendatang. “Di wilayah perkotaan, di sempadan Sungai Cimanuk khususnya,” katanya.

Menurut Bambang, rancangan RTRW Garut yang masih dalam proses pembahasan di Kementerian Agraria dan Tata Ruang belum mencantumkan penggunaan ruang kawasan sepanjang Sungai Cimanuk di areal perkotaannya. “Seharusnya ada aturan pemanfaatan ruang sempadan sungai yang mengatur kawasan di situ, nah itu belum ada penetapannya,” katanya.

Dengan menetapkan bantaran Sungai Cimanuk di wilayah perkotaan Garut sebagai daerah rawan bencana, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diminta merinci batasannya. “Di sempadan sungai itu berapa panjangnya, di situ apa yang boleh dan tidak boleh, apakah boleh bangunan permanen atau apa? Itu belum ada di Sungai Cimanuk,” ucapnya.

Bambang mengatakan warga yang huniannya berada di wilayah rawan itu akan diberi opsi menempati rumah susun atau rusun yang akan dibangun pemerintah. “Presiden sudah menginstruksikan bikin dua rusun,” katanya.

SIGIT ZULMUNIR | AHMAD FIKRI

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

5 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

11 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

41 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

42 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

7 Januari 2024

Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

Dikenal diupah rendah, tenaga honorer, Satpol PP Garut yang mendukung Gibran tidak akan merasakan gaji 3 bulan kedepan.

Baca Selengkapnya

Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

3 Januari 2024

Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan anggota Satpol PP yang viral karena terang-terangan mendukung Gibran telah dijatuhkan sanksi.

Baca Selengkapnya

Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

7 November 2023

Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

Korban dibunuh saat sedang mandi di sungai.

Baca Selengkapnya

Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

14 September 2023

Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan upaya Pemprov DKI mengatasi banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

14 September 2023

Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

Heru Budi menyatakan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah penyangga dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

1 September 2023

4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

Maudy Ayunda dan Kim Bum akan bermain dalam film Tanah Air Kedua, bercerita tentang Komarudin pria Korea yang menikah dengan wanita Garut

Baca Selengkapnya