Ratna Sarumpaet: Jokowi Tak Peduli Rakyat Diinjak Sama Ahok!

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 3 Oktober 2016 20:31 WIB

Aktivis Ratna Sarumpaet berencana daftarkan gugatan terhadap KPK ke PN Jakarta Pusat, 6 September 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Ratna Sarumpaet mengatakan, para calon gubernur DKI Jakarta mengumpulkan para korban gusuran dalam satu ruangan untuk menjelaskan rencana-rencana pembangunan Ibu Kota ke depannya. "Supaya kami bisa mendengarkan plan dia, bisa kritisi. Siapkan siapa yang bakal memimpin kami," ujar Ratna di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 3 Oktober 2016.

Gerakan mengumpulkan korban penggusuran itu harus dilakukan pasangan calon agar publik menjadi saksi terkait janji yang mesti mereka tunaikan saat terpilih nanti. "Jangan sampai kaya kontrak politiknya Jokowi. Ngomong kasak-kusuk di bawah gang. Itu sekarang dia ngilang, sudah jadi presiden. Dia enggak peduli rakyat diinjak-injak sama Ahok (calon inkumben Basuki Tjahaja Purnama)."

Baca Juga
Ratna Sarumpaet Dilarang Ikut Tahlilan di Rusun Rawa Bebek
Jika Ahok Menang Pilkada, Dhani dan Sarumpaet Tinggalkan DKI


Dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017, tiga pasangan calon akan bertarung memperebutkan kursi DKI-1. Selain Ahok-Djarot Saeful Hidayat sebagai calon inkumben, penantang mereka adalah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang di usung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, serta pasangan bentukan Koalisi Cikeas, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ratna Sarumpaet menilai belum ada satu pun pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta yang memiliki program-program pembangunan yang bersifat antitesis dari kebijakan gubernur saat ini, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Dari mereka daftar sampai hari ini sifatnya masih basa-basi," kata Ratna. Karena itu, Ratna meminta para penantang Ahok memberikan solusi bagi para korban gusuran.

Adapun Ratna Sarumpaet hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bersama sejumlah warga Pasar Ikan-Kampung Akuarium, Jakarta Utara, yang menjadi korban relokasi pemerintah DKI, untuk mendaftarkan gugatan class action terhadap pemerintah DKI Jakarta. Mereka menggugat Gubernur DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Utara, Panglima TNI, dan Kepala Polri.

Simak Pula
Momen Mesra Anya Geraldine yang Bakal Dihapus dari YouTube
Dilema Ahok: Antara Sombong dan Curi Start Kampanye


Marshanda, 40 tahun, warga Pasar Ikan, mengatakan gugatan tersebut merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintah. Dia menuntut pemerintah untuk mengembalikan haknya. "Kami mau gugat karena bangunan kami diambil. Bangunan kami yang permanen dihancurkan tanpa ganti rugi," ujar ibu dua anak itu. Dia mengungkapkan, bahwa penggusuran tersebut dilakukan tiba-tiba tanpa musyawarah.

Selain itu, kata Marshanda, warga hingga kini belum mengetahui lahan mereka nantinya akan digunakan untuk apa. Selain itu, menurut Marshanda, lahan Pasar Ikan juga bukan termasuk dalam zona hijau. "Dari peta bukan zona hijau, untuk pemukiman. Bangunan kami tidak liar," kata dia. Lahan yang antara lain dimiliki Marshanda digurus pemerintah pada 11 April 2016.

Penggusuran permukiman Pasar Ikan, Kampung Akuarium, Jakarta Utara, saat itu dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian dan militer. Pemerintah DKI Jakarta beralasan bahwa penggusuran tersebut ditujukan untuk pembangunan sheetpile guna mencegah banjir yang kerap melanda Ibu Kota.

FRISKI RIANA

Baca Juga
Ibu Mutilasi Anak Ternyata Istri Provos Polda Metro
SBY Turun Gunung, Pimpin Rapat Pemenangan Agus Yudhoyono

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

13 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

22 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

25 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

28 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

34 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

35 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

37 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

37 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya