Kasus Dimas Kanjeng, DPR: Evaluasi Program Pembinaan Agama  

Reporter

Editor

hussein abri

Senin, 3 Oktober 2016 11:24 WIB

Foto Dimas Kanjeng Pribadi. Tempo/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat Sodik Mudjahid mengatakan pemerintah harus mengevaluasi program pendidikan, pembinaan agama, dan pengentasan kemiskinan bagi masyarakat. Musababnya, kata dia, banyak kasus penipuan berkedok agama seperti perkara Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur.

Apalagi, politikus Gerindra ini melanjutkan, fenomena seperti Dimas Kanjeng sering terjadi di Indonesia sejak Orde Lama hingga Reformasi. Contohnya, kata Sodik, dari kasus bayi ajaib yang dapat memberikan fatwa sampai munculnya orang yang mengaku sebagai nabi. "Semua kasus itu selalu terkait dengan agama, mistis, dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Oktober 2016.

Sodik berujar, dalam menjalankan aksinya, para pelaku selalu menggunakan agama, unsur mistis sebagai daya tarik, dan melibatkan masyarakat ekonomi kelas bawah. Jika pembinaan agama dilakukan dengan baik, menurut dia, masyarakat bisa menolak fenomena yang tidak sesuai dengan rukun iman.

Selain itu, Sodik meminta pemerintah agar pendidikan masyarakat tidak sekadar baca tulis, tapi mengedepankan kecerdasan logika dan emosi. "Agar dapat terbebas dari penipuan berciri agama dan mistis," ucap Sodik.

Sodik melanjutkan, pemerintah juga harus mengevaluasi program pengentasan kemiskinan. Apalagi, menurut dia, masyarakat miskin lebih tertarik pada hal-hal mistis ketimbang program yang digulirkan pemerintah. "Kalau tidak dievaluasi semuanya, pemerintah membiarkan masyarakat tetap terbelakang dan jadi sasaran penipuan berkedok agama dan mistis," katanya.

Dimas Kanjeng Taat Pribadi menjadi topik pemberitaan belakangan ini. Sebab, dia dilaporkan pengikutnya atas dugaan penipuan karena mengaku dapat menggandakan uang.

Tidak hanya itu, Dimas Kanjeng ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan pengikutnya. Diduga muridnya tersebut dibunuh lantaran dianggap akan membocorkan kebohongan Dimas Kanjeng.

AHMAD FAIZ


Berita terkait

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

13 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

15 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

16 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

21 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

22 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

24 hari lalu

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

25 hari lalu

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

25 hari lalu

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.

Baca Selengkapnya