Peringatan Tahun Baru Tanpa Petasan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 2 Oktober 2016 23:00 WIB

Sejumlah anak mengikuti pawai obor dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1437 Hijriah di Kayu Manis, Jakarta, 13 Oktober 2015. Pawai obor pada malam hari menjadi hiburan bagi masyarakat dalam memperingati malam Tahun Baru Islam. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Brebes - Ratusan bocah mengenakan baju serba putih berjalan kaki keliling kampung, sambil memegang obor dari bambu. Kalimat Solawat Nabi tak henti-hentinya mereka kumandangkan di sepanjang jalan. Musik rebana mengalun keras mengiringi lantunan solawat. Ini adalah suasana peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1438 Hijriyah yang digelar para pemuda di Desa Linggapura, Kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah Sabtu malam, 1 Oktober 2016.


Acara peringatan yang dengan konsep pawai obor ini dipelopori oleh Remaja Islam Masjid Jami Fadlulloh (RISMA) Linggapura. Kendati baru pertama kali digelar, kegiatan ini sudah menyedot perhatian ribuan warga. Tak hanya anak-anak, orang tua yang sebagian besar merupakan ibu-ibu ini pun ikut berjalan keliling kampung.


Menurut Ketua Panitia, Zalfi Alaidi, peringatan 1 Muharram saat ini sudah jarang digelar oleh masyarakat. Para pemuda setempat, kata dia, ingin mengembalikan semangat tahun baru hijriyah ini kepada masyarakat khususnya umat Islam, agar tidak kalah dengan peringatan tahun baru masehi. “Selama ini tahun baru masehi selalu lebih ramai,” kata dia.


Obor yang menjadi perangkat utama dalam pawai ini, menjadi simbol semangat untuk menyongsong tahun baru sebagaimana api yang menyala-nyala. “Kita semua berharap tahun baru 1438 hijriyah ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” ujar dia.


Menurut dia, peringatan tahun baru seperti ini sudah sangat jarang digelar. Di Desa Linggapura, kata dia, pada dekade 1990-an acara serupa pernah digelar. Bahkan lebih meriah, karena kegiatan bukan hanya pawai tapi juga sunatan masal dan pengajian akbar. Pihaknya berencana, peringatan tahun baru seperti ini akan secara rutin digelar setiap tahun. “Tentunya dengan konsep acara yang lebih meriah.”


Advertising
Advertising

Upaya menyambut tahun baru islam dengan cara pawai obor juga dilakukan di Pusat Kota Brebes, Sabtu malam. ribuan orang dengan beragam usia dilibatkan dalam kegiatan ini. Mereka berjalan kaki sekitar 2 kilometer dari Gedung Islamic Centre Brebes hingga Alun-alun Brebes.


Para peserta yang memegang obor memamerkan kepiawaiannya dalam memainkan tongkat api. Beberapa pemegang obor juga terlihat menyemburkan minyak tanah ke arah api, sehingga tampak api keluar dari mulut mereka.


Menurut Ketua Panitia, Wahib Isma, kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk menyambung persaudaraan antar umat islam. Pawai malam itu juga menampilkan obor, marching band, hadroh, rebana dan kreatifitas dari masyarakat.


MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

11 hari lalu

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

16 hari lalu

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

52 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Diskon Imlek dari Hokben, Abuba Steak, Burger King hingga Wingstop; Walhi Bicara soal Rencana Food Estate Baru di Sumsel, NTT dan Papua

11 Februari 2024

Terpopuler: Deretan Diskon Imlek dari Hokben, Abuba Steak, Burger King hingga Wingstop; Walhi Bicara soal Rencana Food Estate Baru di Sumsel, NTT dan Papua

sejumlah restoran menawarkan promo atau diskon berupa potongan harga atau diskon pada hari Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Sabtu

Baca Selengkapnya

KAI Daop 9 Meriahkan Tahun Baru Imlek dengan Hadirkan Atraksi Barongsai di Stasiun

10 Februari 2024

KAI Daop 9 Meriahkan Tahun Baru Imlek dengan Hadirkan Atraksi Barongsai di Stasiun

PT KAI Daop 9 turut memeriahkan Tahun Baru Imlek 2575 dengan menghadirkan penampilan Barongsai di Stasiun Jember, Sabtu, 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Prediksi 9 Miliar Perjalanan Domestik selama Imlek

26 Januari 2024

Cina Prediksi 9 Miliar Perjalanan Domestik selama Imlek

Warga Cina mulai mudik menjelang perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek. Jutaan warga Cina akan mudik untuk bertemu dengan keluarga selama periode Imlek

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya