Kalla: Kalau saya Irman Gusman, Saya Juga Akan Tanya Bulog

Reporter

Jumat, 30 September 2016 21:40 WIB

Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk tidak langsung menghukum orang yang menjadi tersangka KPK. Sebab, kata dia, hakim yang seharusnya menjatuhkan hukuman tersebut melalui proses pengadilan. "Jangan setiap kali orang kena KPK langsung kita bersama-sama hukum dia, kan ada pengadilan yang menghukum dia," kata JK, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat, 30 September 2016.

Pernyataan ini berkaitan dengan kunjungan JK ke Rumah Tahanan Guntur, Jakarta Selatan, cabang Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menemui Ketua DPD nonaktif Irman Gusman, Kamis kemarin. Irman ditahan di Guntur setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga menerima suap dari pengusaha terkait dengan izin impor gula.

Menurut JK, ia menemui Irman di penjara karena dilandasi persahabatan. "Jadi bersahabat itu tidak hanya dalam keadaan senang saja. Justru dalam keadaan kemarin, apalagi juga pejabat negara mendapat musibah, ya, kami harus juga tetap memberikan semangat, tentu dengan asas praduga tidak bersalah," kata JK.

Dalam pertemuan sekitar 25 menit itu, JK juga menyempatkan mengobrol dengan Irman di ruang tamu rutan Guntur di antaranya mengenai kesehatan serta mendengarkan penjelasan Irman mengenai perkara korupsi yang menjeratnya jadi tersangka.

Dari penjelasan itu, JK meminta KPK dalam menangani perkara dugaan korupsi untuk tetap memegang prinsip-prinsip paraduga tak bersalah. JK juga meminta Irman untuk menjalani proses hukum dengan baik. "Dia akan menjalaninya," katanya.

Terkait kasus yang menimpa Irman, JK mengatakan urusan distribusi gula Bulog bukan bidang Irman. Tapi sebagai anggota DPD yang berasal dari daerah pemilihan Padang, Irman mempertanyakan ke Bulog penyebab mahalnya harga gula di Sumatera Barat yang mencapai Rp 16 ribu per kg. Untuk menurunkan harga itu, kata JK, tentu distribusi gula harus ditambah.

Menurut JK, sebagai pejabat, Irman berhak mempertanyakan mahalnya harga gula tersebut. "Kalau saya pun begitu, saya akan tanyakan ke Bulog, kenapa itu terjadi," ujarnya. Namun, apa yang terjadi dibalik permintaan tersebut, JK mengaku tidak mengetahuinya. "Tinggal pengadilan yang nanti melihat itu. Itu soal Irman," kata JK.

JK menganggap kunjungan ke Irman sebagai hal yang biasa. Dia juga mengaku pernah membesuk temannya yang lain sesama menteri saat berada di penjara KPK. "Sukamiskin pun tiga kali saya datang, kalau saya ke Bandung lihat teman-teman. Bagi saya hidup ini harus begitu. Jadi jangan dianggap wah ada apa-apa nih, enggak ada. Itu biasa saja," ucap JK.

AMIRULLAH

Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

2 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

2 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

2 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

2 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

2 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya