Produksi Garam di Pesisir Tuban dan Lamongan Turun Drastis

Reporter

Rabu, 28 September 2016 02:30 WIB

Supaha (53), seorang petani memanen garam di kawasan Kaliori, Rembang, Jateng (11/9). Petani mengaku saat musim kemarau meningkatkan produksi hingga 6 kali lipat dan garam dijual RP.320 per kg. ANTARA/ Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Tuban - Produksi garam di pesisir pantai utara Kabupaten Tuban dan Lamongan, Jawa Timur, turun drastis. Kemarau basah dan datangnya musim hujan menjadi penyebab utama menurunnya produksi salah satu bumbu dapur ini.

Data di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan menyebutkan, hingga akhir September 2016 realisasi produksi garam berada di kisaran 1.000 ton. Jumlah itu jauh menurun dibanding realisasi September 2015 silam dengan produksi 30.000 ton dan pada Desember tahun sama 38.804 ton.

“Jadi, menyusut tajam,” ujar Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Lamongn Sugeng Widodo kepada Tempo, Selasa 27 September 2016.

Faktor lain, lanjutnya, luasan areal produksi garam mengalami penyusutan akibat alih fungsi lahan untuk kegatan perikanan. Luas lahan garam di Lamongan pada 2015 mencapai 213 hektare, sementara tahun ini tinggal 200 hektare.

Harga garam saat ini sebesar Rp 500 perkilogram atau meningkat dibanding sebelumnya hanya sebesar Rp 200 perkilogram. Untuk kwalitas, garam di Kabupaten Lamongan termasuk kategori KW 1 (kwalitas utama) yang biasanya digunakan dalam rintisan produksi.

Sementara itu, produksi garam di Kabupaten Tuban juga mengalami penurunan tajam. Jika pada 2015 produksi garam mencapai 29.000 ton, kini jumlahnya tidak sampai separunya. Penyebabnya, hampir sama dengan Kabupaten Lamongan, yaitu jangka waktu kemarau yang relatif pendek akibat kemarau basah.

“Ya, turun,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tuban, Sunarto dalam release Selasa 27 September 2016.

Di Kabupaten Tuban terdapat sedikitnya 275 hektare lahan garam berlokasi di pesisir pantai utara. Lokasinya sebagian besar berada di Kecamatan Palang seperti Desa Pliwetan dan sekitarnya. Kemudian di Kecamatan Tambakboyo, yaitu di Desa Tambakboyo. Para petani garam di kabupaten ini melapisi tanahnya dengan terpal, agar hasilnya lebih bersih.

Petani di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tambakboyo, kini juga tengah mengembangkan garam khusus kebutuhan kecantikan dan spa khususnya untuk perawatan tubuh. Produksi rintisan garam khusus spa, kini tengah dikembangkan Syaiful Albab, seorang petani garam di Desa Tambakboyo. Produksi garam untuk spa, dijadwalkan dikirim ke sejumlah kota-kota. Seperti Bojonegoro, Surabaya dan Semarang. Garam untuk spa ini, bagian dari kerjasama Dinas Perikanan dan Kelautan Tuban.
SUJATMIKO

Berita terkait

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

32 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

46 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

58 hari lalu

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.

Baca Selengkapnya

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?

Baca Selengkapnya

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

11 Januari 2024

Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

Tempo berkesempatan mengikuti operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)

Baca Selengkapnya