Kisruh Gowa, Gubernur Syahrul Kaji Perda Lembaga Adat  

Reporter

Selasa, 27 September 2016 15:09 WIB

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan pihaknya menawarkan tiga pilihan untuk mengakhiri kisruh penolakan Peraturan Daerah Lembaga Adat Daerah (LAD) di Kabupaten Gowa. "Bukan malah anarkistis dan membakar fasilitas negara," ucap Syahrul, Selasa, 27 September 2016.

Syahrul mengatakan penolakan Perda LAD dapat ditempuh sesuai dengan aturan. Menurut Syahrul, penggugat perda itu bisa melakukan judicial review, legislative review, dan executive review.

Syahrul berujar, pihaknya bersama tim dari Kementerian Dalam Negeri juga tengah mengkaji perda tersebut. Syahrul menolak menyebutkan peluang pembatalan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gowa pada 16 Agustus 2016.

"Kami sama-sama jalan sekarang. Seharusnya sudah dalam tahap mediasi, tapi tiba-tiba kemarin ada insiden," tutur Syahrul.

Syahrul mengatakan Perda LAD bisa dibatalkan dengan tiga syarat. Pertama, kata dia, konsideran dari perda tersebut sudah salah sejak awal. Kedua, terdapat proses yang dinilai cacat sejak pembuatan rancangan hingga pengesahan.

Syahrul mencontohkan, perda itu cacat hukum bila sebelumnya tidak melalui proses konsultasi publik. Selain itu, dari naskah akademik perda juga bisa dipertanyakan. "Ketiga adalah perda itu ternyata bertentangan dengan kepentingan publik," ucap Syahrul.

Syahrul menegaskan, tiga hal tersebut dalam tahap penelitian dan pengkajian bersama Kementerian Dalam Negeri. Syahrul berujar, dalam waktu tidak terlalu lama, proses itu sudah membuahkan hasil.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo meminta Gubernur Syahrul mengkaji ulang penerapan Perda LAD di Gowa. Akibat pro-kontra perda itu, massa membakar kantor DPRD Gowa pada Senin, 26 September 2016.

"Ini pelajaran yang sangat mahal. Polisi harus menangkap semua pelaku pembakaran," tutur Syahrul.

ABDUL RAHMAN




Berita terkait

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 jam lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

15 jam lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

21 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

1 hari lalu

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

1 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

2 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

3 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

5 hari lalu

Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

Nilai agregat perputaran uang dari judi online di Indonesia pada tahun 2023, menurut catatan PPATK, mencapai Rp327 triliun.

Baca Selengkapnya

Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

5 hari lalu

Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kliennya belum ada membahas soal penggeledahan KPK di rumah Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

5 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya