Pemerintah Kembalikan WNI yang Disandera kepada Keluarga

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 27 September 2016 08:58 WIB

Anggota keluarga korban yang disandera kelompok Abu Sayyaf saat melakukan pertemuan dengan Dirjen PWNI-BHI Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal di Gedung PWNI-BHI, Jakarta, 1 Agustus 2016. Lalu Muhammad Iqbal mengatakan tujuh WNI yang disandera dalam kondisi baik. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Empat warga negara Indonesia, yang sempat ditawan Abu Sayyaf, telah dikembalikan kepada keluarga mereka masing-masing. Keempatnya tiba di Indonesia pada Sabtu lalu didampingi staf Kementerian Luar Negeri RI.

“WNI diserahterimakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri kepada perwakilan keluarga. Serah-terima disaksikan perwakilan Pemerintah Kabupaten Flores Timur,” ujar Direkrut Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal lewat keterangan tertulis, Selasa, 27 September 2016.

Mereka yang bebas adalah Lorence Lagadoni Koten, 34 tahun, Teodorus Kopong (42), dan Emanuel Arakian Maran (46), yang diculik di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, pada 9 Juli 2016, serta Herman Manggak, nelayan asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang diculik pada 3 Agustus.

“Empat WNI itu adalah nelayan yang bekerja di kapal ikan Malaysia,” kata Iqbal.

Tidak ada publikasi berlebihan dalam pemulangan sandera kali ini. Bentuk serah-terima WNI dari pemerintah Filipina, ujar Iqbal, dilakukan sesuai keinginan keluarga para WNI yang sempat ditawan di perairan Sulu, Filipina Selatan, itu.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pun membenarkan bahwa empat WNI tersebut sudah dipulangkan ke daerah masing-masing, Senin, 26 September 2016. Dia menegaskan bahwa peran pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan para sandera sangat besar. Ada pula bantuan dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).

"Ada penyerahan dari satuan militer Filipina kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Zamboanga," tutur Wiranto saat ditemui di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.

Wiranto pun sempat menginstruksikan agar para sandera ditangani Kedutaan Besar RI di Manila untuk kemudian diurus pemulangannya. "Itu untuk pemeriksaan (fisik), proses visa, proses diplomatik lain, baru dipulangkan ke pihak keluarga."

Dengan bebasnya empat WNI, pemerintah mengantongi tugas menyelamatkan sisa lima sandera. Kelimanya adalah awak kapal Charles 001 berbendera Indonesia. Dua awak kapal tersebut sudah lebih dulu melarikan diri dan bebas pada 17 Agustus lalu.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

14 jam lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

2 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

2 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

5 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya