Raja Gowa Akui Tak Kenal Massa Pembakar Kantor DPRD  

Reporter

Selasa, 27 September 2016 07:16 WIB

Ruang rapat paripurna di gedung DPRD Gowa yang dibakar demosntran di Kabupaten Gowa, Sulsel, 26 September 2016. Kantor DPRD Kaupaten Gowa dibakar oleh sekelompok massa yang menolak peraturan Daerah Lembaga Adat Daerah (LAD) yang disahkan pihak DPRD Gowa. Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Raja Gowa, Andi Maddusila Andi Idjo, menyatakan tidak mengetahui kelompok massa yang melakukan pembakaran di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gowa.

"Saya malah tidak tahu bahwa ada massa yang berunjukrasa," kata Maddusila saat jumpa pers di kantor Polres Gowa, Senin malam, 26 September 2016.

Kapolda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, mengundang langsung Maddusila untuk memberi keterangan pers.


Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI

Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah

Maddusila mengatakan insiden itu diketahui melalui televisi setelah ia dibangunkan oleh istrinya. Dia mengaku langsung menelepon sejumlah legislator Partai Demokrat Gowa untuk mengecek pelaku pembakaran.

"Tapi tak satupun legislator Domokrat mengenal para pelaku," ujar Ketua Partai Demokrat Gowa itu.

Maddusila juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan tindakan anarkis bila berunjuk rasa. Alasannya, dia tidak ingin menciderai kepercayaan masyarakat Gowa yang telah memandangnya sebagai tokoh dan ketua komunitas adat.

"Orang-orang kami tidak pernah melakukan cara-cara anarkis," imbuh dia.

Maddusila menduga ada pihak-pihak lain yang sengaja ingin memperkeruh konflik antara komunitas adat dengan pemerintah daerah Gowa. Konflik ini dipicu oleh penetapan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo sebagai ketua lembaga adat berdasarkan Perda Nomor 5 tentang Lembaga Adat.

"Saya kecam tindakan itu dan mengutuk pelaku anarkis," kata Maddusila.

Maddusila meminta masyarakat tidak membuat praduga bahwa pelaku pembakaran gedung DPRD Gowa adalah massa dari pihaknya. Menurut dia, sebagai mantan pamong, tindakan-tindakan merusak fasilitas negara sangat tidak dibenarkan.

"Saya minta polisi mengusut dan menyeret semua pelaku," pinta Maddusila.

Sebelumnya, unjuk rasa ratusan massa yang mengatasnamakan keluarga Kerajaan Gowa berakhir ricuh. Massa menyerang kantor DPRD Gowa dan melakukan pembakaran kantor berlantai dua itu.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Anton Charliyan mengatakan dugaan adanya pihak ketiga patut diwaspadai. Menurut dia, massa yang datang ke DPRD Gowa tidak memiliki pemberitahuan akan melalukan aksi.

"Yang mengirim surat pemberitahuan adalah unjukrasa di DPRS Provinsi," kata Anton.

Menurut Anton, kepolisian akan menindak tegas seluruh pelaku pembakaran. Anton mengatakan akan merespons dengan cepat permintaan semua pihak agar pelaku segera ditangkap. "Siapa pun itu akan kami tangkap," ujar Anton.

ABDUL RAHMAN


Baca juga:
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI


Advertising
Advertising

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

39 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

43 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

49 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

54 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya