Ketua Umum PDIP Megawati Soekanoputri mengenakan jas kepada Basuki Tjahaja saat mengantarkannya bersama Djarot Saiful Hidayat untuk didaftarkan ke KPUD dalam pencalonan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 di Jakarta, 21 September 2016. TEMPO/Sunekti
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bercerita tentang kemeja motif kotak-kotak yang dikenakannya saat pendaftaran pasangan calon gubernur dan calon wakilnya ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta. Kemeja dengan motif yang sama juga dikenakan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, saat pendaftaran.
Ahok mengatakan kemeja yang mirip saat era Joko Widodo itu sengaja dipilih sebagai tanda bahwa pasangan Ahok-Djarot ini akan meneruskan cita-cita gubernur terdahulu. Selain itu, bahan dengan motif kotak-kotak dinilai mudah untuk dicari masyarakat.
Senada dengan Ahok, Djarot mengatakan pemilihan kemeja kotak-kotak itu secara prinsip untuk meneruskan apa yang sudah dikerjakan Jokowi-Basuki pada 2012. Terutama untuk menuntaskan berbagai macam proyek-proyek strategis di Jakarta.
Ahok dan Djarot juga berencana untuk menjual kostumnya itu kepada pendukungnya. Tak hanya itu, ia juga berencana menjual tiket setiap kali ada orang yang ingin berteman dengannya. "Enggak cuma jualan kaus. Jualan tiket kalau mau ketemu gua, termasuk lu bayar gua kalau mau jadi pembicara," ujarnya.
Meski begitu Ahok berujar tidak terlalu memikirkan kemeja kotak-kotak sebagai ciri khas pasangan Ahok-Djarot. Ahok mengatakan akan menyesuaikan dress code saat berkampanye di suatu tempat.
"Nanti kampanye enggak harus pakai kotak-kotak kok. Bebas kok. Nanti kan ada banyak relawan juga bisa juga datang, dia pakai baju apa, saya ikutinpake baju apa," kata Ahok.