Psikolog: Geng Motor Harus Ditindak Secara Represif

Reporter

Rabu, 21 September 2016 08:15 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Cirebon - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri menyarankan agar pelaku geng motor dihukum mati. “Hukuman maksimal, hukuman mati,” kata Reza dalam talkshow Strategi Penanggulangan ‘Geng Motor’ Sebagai Bentuk Perilaku Menyimpang, Selasa, 20 September 2016, di Cirebon.

Alasannya, tindakan yang sudah dilakukan geng motor terencana dan merugikan orang banyak. Di antaranya, “Pembegalan (geng motor) bukan kejahatan spontan.”

Polisi kerap mendapati sejumlah senjata tajam saat merazia geng motor. Selain itu kejahatan yang mereka lakukan sudah meresahkan masyarakat, pengguna jalan di sepanjang jalan yang mereka lalui. Sehingga, kata Reza, penanganannya harus dilakukan secara represif. “Hukuman maksimal, hukuman mati,” ujar Reza.

Polisi juga diminta menjerat geng motor dengan pasal berlapis-lapis sehingga kecil kemungkinan mereka bisa lolos dari hukuman. Orang tua pelaku geng motor yang masih di bawah umur, harus dipanggil untuk ikut diperiksa. Ini penting, karena Indonesia sudah memiliki undang-undang perlindungan anak yang menyebutkan jika ada anak yang terlibat kasus hukum maka sanksi sosial yang harus dikedepankan. Termasuk dengan melibatkan orangtua dalam setiap pemeriksaan.

Reza juga menyoroti peran pers. Media, kata dia, seringkali memberitakan saat ada kejadian. “Sehingga nama mereka terangkat dan justru membuat mereka semakin bangga.” Seharusnya sorotan harus dilakukan hingga ada putusan pengadilan. Sehingga berita yang ditampilkan bisa menimbulkan efek jera bagi pelaku.

Sedangkan pemerhati anak, Seto Mulyadi, mengatakan jika manusia termasuk seorang anak memiliki naluri agresif. Naluri ini bisa membuat dirinya berprestasi jika disalurkan secara positif. “Tapi jika penyalurannya salah, bisa berdampak negatif.”

Jika salah, maka seorang anak bisa melukai, menyiksa bahkan membunuh orang lain. Karenanya hingga kini pihaknya pun tetap berkonsentrasi untuk menghentikan semua kekerasan terhadap anak. “Secara tidak sadar, kekerasan terhadap anak sebenarnya sudah dilakukan oleh orangtua kepada anak mereka,” kata Seto.

Seto pun mendorong dibentuknya satgas perlindungan anak di tiap RT, RW maupun sekolah. Karena saat ini menurut Seto satgas itu baru ada di Tangerang Selatan dan Bengkulu.

Sementara itu Direktur Reskrim dan Umum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Raden Iman Raharjanto, mengungkapkan jika kejahatan yang dilakukan geng motor di wilayah hukum Jawa barat cukup tinggi. “Sejak Januari lalu, setidaknya ada 50 kasus kejahatan akibat geng motor yang terjadi di Jawa Barat.”

Kasus paling banyak terjadi kejahatan yang dilakukan geng motor tersebar di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon dan Indramayu. “Sekitar 50 persen pelaku kejahatan geng motor diketahui berstatus pelajar,” ujar Iman.


IVANSYAH





Advertising
Advertising

Berita terkait

Cegah Tawuran dan Sahur on The Road Selama Ramadhan, Polres Metro Tangerang Dirikan 26 Pos Pantau

50 hari lalu

Cegah Tawuran dan Sahur on The Road Selama Ramadhan, Polres Metro Tangerang Dirikan 26 Pos Pantau

Polres Metro Tangerang Kota mendirikan 26 Pos Pantau untuk mengantisipasi geng motor berkedok Sahur on the road selama bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Buru Geng Motor, Polres Serang Banten Dirikan 4 Posko

53 hari lalu

Buru Geng Motor, Polres Serang Banten Dirikan 4 Posko

Dalam beberapa peristiwa, Kapolres mengatakan ada geng motor dari luar daerah yang berulah di Serang.

Baca Selengkapnya

Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

4 Maret 2024

Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

Operasi knalpot brong ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah kejahatan jalanan seperti geng motor.

Baca Selengkapnya

Seorang Pemuda di Duren Sawit Tewas Diserang Geng Motor, Polisi Kejar Pelaku

22 Februari 2024

Seorang Pemuda di Duren Sawit Tewas Diserang Geng Motor, Polisi Kejar Pelaku

Pemuda di Duren Sawit tewas diserang geng motor. Motif dan identitas pelaku belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Pemuda Tewas Dibacok Geng Motor di Bekasi

9 Februari 2024

Pemuda Tewas Dibacok Geng Motor di Bekasi

Geng motor itu terdiri atas 13 orang menggunakan empat sepeda motor.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Wisata Cirebon yang Bisa Dikunjungi Minggu Ini

1 November 2023

5 Rekomendasi Wisata Cirebon yang Bisa Dikunjungi Minggu Ini

Wisata Cirebon terkenal dengan keindahan alam serta kulinernya yang enak. Berikut ini beberapa rekomendasi wisata Cirebon yang bisa Anda kunjungi.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Tangsel Ringkus Remaja Pelajar Diduga Gangster Bersenjata Tajam

23 Oktober 2023

Lagi, Warga Tangsel Ringkus Remaja Pelajar Diduga Gangster Bersenjata Tajam

Tiga remaja pelajar diduga anggota gangster ditangkap warga Pamulang, Tangerang Selatan, sedang berkeliaran menjinjing senjata tajam pada pagi buta

Baca Selengkapnya

Tawuran Antarkelompok Geng Motor di Bogor, 7 Anak Ditangkap

6 Oktober 2023

Tawuran Antarkelompok Geng Motor di Bogor, 7 Anak Ditangkap

Tawuran antargeng motor itu berawal saat geng motor TOM yang berjumlah sekitar 30 orang menyerang geng motor BOCIMI.

Baca Selengkapnya

Rutin Dijadikan Arena Tawuran, Warga Pondok Ranji Ciputat Mulai Resah

23 September 2023

Rutin Dijadikan Arena Tawuran, Warga Pondok Ranji Ciputat Mulai Resah

Warga Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, resah dengan rutinitas tawuran yang terjadi di wilayah itu setiap malam libur.

Baca Selengkapnya

Pemuda Ini Terhuyung lalu Ambruk dan Tewas Sepeninggal Tawuran Geng Motor Bersenjata Tajam

23 September 2023

Pemuda Ini Terhuyung lalu Ambruk dan Tewas Sepeninggal Tawuran Geng Motor Bersenjata Tajam

Seorang pemuda ditemukan tergeletak tewas di jalan di Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Sabtu pagi, 23 September 2023

Baca Selengkapnya