Wapres Sebut Dugaan Suap Ketua DPD Tak Terkait Lembaga  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 18 September 2016 14:37 WIB

Ketua DPD Irman Gusman dengan mengenakan rompi tahanan KPK memasuki mobil seusai diperiksa penyidik terkait kasus dugaan suap kuota impor gula, Jakarta, 17 September 2016. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyayangkan dugaan keterlibatan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman dalam kasus dugaan suap kuota impor gula. Kalla tidak bisa berkomentar banyak soal kasus yang menimpa Irman ini. Saat ini, proses penyelidikan terhadap senator asal Sumatera Barat itu masih berjalan.

"Biarkan secara hukum diproses dan diselesaikan," kata Jusuf Kalla dalam siaran pers yang diterima Tempo, Ahad, 18 September 2016. Secara pribadi, Kalla mengenal sosok Irman sebagai pribadi yang baik.

Meski demikian, Kalla menilai kasus yang menjerat anggota parlemen ataupun lembaga pemerintahan tidak serta-merta membuat institusi itu buruk. Apalagi sampai harus menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga terkait. Dia mengatakan masalah hukum perseorangan tidak bisa dilibatkan langsung ke lembaga tertentu.

Baca: KPK Tetapkan Ketua DPD Irman Gusman sebagai Tersangka

KPK telah menetapkan Irman Gusman sebagai tersangka kasus suap dalam pemberian kuota impor gula oleh Bulog ke CV Semesta Berjaya di Sumatera Barat pada 2016. Selain Irman, KPK menetapkan dua penyuap sebagai tersangka, yakni Xaveriandy Sutanto dan Memi yang merupakan pasangan suami-istri. Xaveriandy adalah Direktur Utama CV Semesta Berjaya.

Baca: Begini Tanggapan Jokowi atas Penangkapan Irman Gusman

Wapres menyebut kasus korupsi tidak melulu dilakukan oleh anggota parlemen. Tidak sedikit oknum kementerian yang sudah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam 10 tahun terakhir, Kalla mengatakan, setidaknya ada 40 anggota parlemen DPR RI yang terlibat korupsi.

Sedangkan di level kementerian ada sekitar sembilan menteri yang tersandung kasus korupsi. "Anggota DPR dan menteri yang tertangkap tidak membuat DPR dan kementerian dibubarin," kata Kalla.

ADITYA BUDIMAN



Populer:
Wah, Skandal Gatot Merembet ke Putri Reza & Angelina Sondakh
Jika Marshanda Mau Menemuinya, Egi John Akan Sujud, dan...
Isu Makin Santer, Ayu Ting Ting Jelaskan tentang Selingkuh

Simak pula:
Egi John Geram Selama Ini Dibohongi Marshanda
Heboh Selingkuh dan Digebuki, Begini Reaksi Raffi Ahmad
Slimani Bawa Leicester City Menang 3-0 atas Burnley




Berita terkait

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

4 Maret 2024

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

4 Maret 2024

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

1 Maret 2024

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

Berkas perkara Firli Bahuri dikembalikan lagi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 2 Februari lalu karena belum lengkap.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

28 Februari 2024

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

Dalam sidang kasus suap di Pengadilan Tipikor, Dadan Tri Yudianto beri kesaksian perkenalannya dengan sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

27 Februari 2024

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

Hakim menilai KPK tidak memiliki dua alat bukti yang sah saat menetapkan Helmut Hermawan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

22 Februari 2024

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

Harun Masiku didakwa dalam kasus suap pada 2021 dan menjadi buron sampai kini. Gugatan praperadilan MAKI soal itu ditolak hakim tunggal PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

21 Februari 2024

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

Dalam sidang, JPU juga mengkonfirmasi hubungan Ketua PN Muara Enim Yudi Noviandri dan Sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

17 Februari 2024

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

Ada 4 tersangka pemberi suap terhadap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba yang akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Dadan Tri Yudianto 11 Tahun dan 5 Penjara di Kasus Suap Sekretaris MA

13 Februari 2024

Jaksa Tuntut Dadan Tri Yudianto 11 Tahun dan 5 Penjara di Kasus Suap Sekretaris MA

Dadan Tri Yudianto didakwa dalam kasus menerima suap sebesar Rp 11,2 miliar bersama Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Helmut Hermawan Dirawat di RS Polri, Kuasa Hukum Beri Informasi Berbeda

6 Februari 2024

Helmut Hermawan Dirawat di RS Polri, Kuasa Hukum Beri Informasi Berbeda

Penahanan Helmut Hermawan dibantarkan dan dirawat inap di rumah sakit sejak Kamis malam atas permohonan tersangka kasus suap Eddy Hiariej itu.

Baca Selengkapnya