Menteri Susi Dianugerahi Leader for a Living Planet WWF  

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 17 September 2016 16:23 WIB

Menteri KKP, Susi Pudjiastuti (kanan) dengan Menlu AS John Kerry saat premiere preview Global Fishing Watch di Washington DC, AS. TEMPO/Wahyu Muryadi

TEMPO.CO, Washington, DC - Berkat kegigihannya memerangi penangkapan ikan ilegal dan melindungi ekosistem laut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dianugerahi piagam World Wildlife Fund (WWF) sebagai Leader for a Living Planet. Upacara berlangsung di kantor pusat WWF di Washington, DC, Amerika Serikat, Jumat siang, 16 September 2016, waktu setempat.

Penghargaan ini diberikan kepada Susi setelah WWF memantau kinerjanya selama hampir dua tahun ini. "Kami jatuhkan pilihan ini buat Menteri Susi, yang telah memberikan kontribusi sangat berarti bagi konservasi alam dan pembangunan berkelanjutan," ujar Presiden WWF-Internasional Yolanda Kakabadse kepada Tempo.

"Ini sekaligus kami rayakan sebagai apresiasi terhadap kepemimpinan Susi yang peduli lingkungan hidup agar menjadi inspirasi bagi semua orang," ujar mantan Menteri Lingkungan Hidup Ekuador itu.

Dalam pidatonya, Kakabadze juga mengisahkan betapa komitmen Susi begitu kuat dalam memberantas praktek penangkapan ikan ilegal di Indonesia, bahkan kawasan Asia-Pasifik.

"Semua ini dilakukan Susi demi menjaga kekayaan dan keanekaragaman hayati sektor maritim dan membantu berjuta-juta orang yang sangat bergantung pada kelestarian ikan," katanya, disusul tepuk tangan seratusan hadirin.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop juga hadir dan berpidato tentang tantangan The Blue Economy. CEO WWF di Amerika Serikat, Carter Robert, juga ada di tengah hadirin yang disuguhi santap siang salad musim panas tersebut.

Menteri Susi, yang didaulat memberi sambutan setelah menerima piagam penghargaan, mengungkapkan rasa gembira karena berjuang di sektor kelautan dan perikanan "tak seorang diri".

Dia mengaku sempat dikritik aktivis lingkungan hidup karena tindakannya menenggelamkan lebih dari 200 kapal asing dan kapal ilegal dianggap mencemari biota laut. "Tapi akhirnya mereka paham bahwa ketegasan tindakan saya dan teman-teman Satuan Tugas Pemberantasan Illegal Fishing itu justru pada akhirnya demi menjaga keberlangsungan biota laut dan perikanan kita," ucapnya.

Ia juga mengatakan kini punya banyak julukan, antara lain “Sang Penenggelam Kapal” dan “Perempuan Pengebom Ratusan Kapal”. "Hingga moderator dalam konferensi Our Ocean di Washington kemarin pun menyebut saya fireball (bola api panas)," katanya, disambut tawa hadirin.

WAHYU MURYADI

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

7 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

8 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

10 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

11 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

15 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

18 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

19 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

20 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

20 jam lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya