Wiranto: Indonesia Sangat Serius Tanggulangi Kebakaran Hutan

Reporter

Sabtu, 17 September 2016 14:49 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Lingkungan dan Kehutanan Siti Nurbaya saat menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, 9 September 2016.TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta--Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan Indonesia sangat serius menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Keseriusan itu ditandai dengan menurunnya titik api dibanding tahun sebelumnya.

"Saya bisa menjamin bahwa Indonesia sangat prihatin, dan Indonesia tidak tinggal diam menanggulangi kebakaran hutan," kata Wiranto, Sabtu, 17 September 2016, saat menjadi pembicara dalam acara konferensi kebijakan luar negeri Indonesia, di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Di acara yang dihadiri mantan diplomat Indonesia, diplomat asing, dan mayoritas mahasiswa itu, Wiranto menyatakan Indonesia punya rencana dan kegiatan yang diaplikasikan sangat serius menghadapi kebakaran hutan.

Buktinya, kata dia, titik-titik api pada tahun ini sangat berkurang. Pada 2015 titik api ribuan, tahun ini tinggal ratusan. "Artinya, ada suatu penanggulangan pencegahan yang luar biasa," kata Wiranto.

Pencegahan itu diantaranya membangun embung, kanal-kanal, maupun pompa air yang jumlahnya ribuan. Penanggulangan juga dilakukan dengan mengerahkan aparat TNI, Polri, maupun lembaga swadaya masyarakat di bidang lingkungan hidup untuk menanggulangi titik-titik api.

Ini dilakukan, ujar Wiranto, agar api tidak membesar dan menimbulkan asap yang luar biasa. "Titik api sekcil apapun langsung dipadamkan dengan segala cara, apakah dengan bom air, apakah pasukan-pasukan darat," kata Wiranto.

Dia menegaskan Indonesia paham kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan keselamatan, bukan cuma untuk warga lokal tapi juga negeri tetangga. Ini disebabkan kebakaran hutan menghasilkan karbon dalam jumlah yang sangat besar, sehingga mengganggu masyarakat. "Kami bersyukur titik api pada tahun ini semakin berkurang," kata Wiranto.

Selain membicarakan soal kebakaran hutan dan lahan, Wiranto juga memaparkan kebijakan politik luar negeri Indonesia atas beberapa isu lain, yaitu posisi Indonesia di ASEAN, konflik Laut Cina Selatan, terorisme, dan kasus perompakan.

Konferensi kebijakan luar negeri ini digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Organisasi ini didirikan pada 2014 oleh mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal. FPCI mempunyai misi mempromosikan dan mempertajam internasionalisme positif Indonesia pada bangsa dan dunia.

AMIRULLAH

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya