Virus ORF Menjangkiti Hewan Kurban di Yogyakarta  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 9 September 2016 17:33 WIB

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat yang ingin berkurban pada Idul Adha diminta tidak menyembelih hewan kurban yang terjangkit virus ORF, penyakit kulit yang sangat menular pada kambing dan domba. Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdeteksi ada 50 lokasi yang memiliki 34 sapi mengidap virus itu.

"Sebaiknya diapkir, hindari hewan yang terkena virus ORF," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K) Kabupaten Sleman Widi Sutikno, Jumat, 9 September 2016.

Menurut Widi, daging hewan yang terjangkit virus ORF tidak layak dikonsumsi. "Manusia yang mengkonsumsi daging hewan yang terjangkit virus ORF akan menderita penyakit kulit dan cacar."

Ternak yang terkena virus ini mengalami peradangan di sekitar mulut yang mengakibatkan nafsu makan hewan berkurang drastis. Penyembuhannya juga memakan waktu agak lama.

Jika dibiarkan, virus ORF dapat menyebar ke ternak lain yang berada dalam satu kelompok. Apalagi proses penularan virus ini bisa terjadi hanya dalam waktu satu malam. "Peternak jangan menjual sapi atau hewan ternak yang terkena virus ORF. Tunda sampai sembuh, apalagi harga jualnya juga akan turun jika ada virus ini," ujarnya.

Widi juga memperingatkan bahaya penyakit scabies dan pink eye. Scabies adalah penyakit gudik yang menimbulkan gatal-gatal pada ternak. Sedangkan pink eye adalah penyakit mata pada ternak yang mengakibatkan kebutaan. Di Sleman, sudah ada sapi yang terkena penyakit scabies. "Sedangkan yang terkena penyakit pink eye 16 ekor sapi,” tuturnya.

Dari 50 lokasi, tim dari dinas itu telah memeriksa sebanyak 461 ekor sapi, 1.229 domba, dan 159 kambing. Monitoring terhadap hewan kurban ini berlangsung hingga Idul Adha yang akan tiba pada 12 September mendatang.

MUH SYAIFULLAH


Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

15 hari lalu

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

27 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya