Budi Gunawan: Aliran Ekstrem dan Komunisme Harus Diwaspadai

Rabu, 7 September 2016 15:18 WIB

Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Budi Gunawan menyebutkan ancaman keamanan nasional dari eksternal semakin kompleks. "Bersifat asimetris dan tidak berpola," katanya di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 September 2016.

Pernyataan ini disampaikan saat Budi menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam sesi penyampaian visi, ia menuturkan beberapa ancaman strategis terhadap keamanan nasional yang harus diantisipasi oleh BIN.

Ketegangan di berbagai belahan dunia, kata Budi, turut menjadi faktor ancaman nasional. Seperti persaingan antara Amerika Serikat dan Rusia beserta sekutunya, konflik Laut Cina Selatan, ketegangan di Semenanjung Korea, gejolak di Turki, Timur Tengah, dan di Afrika Selatan.

Persaingan global di dalam bidang politik, hukum, dan keamanan juga terjadi dalam bentuk perang proxy. Perkembangan teknologi yang membuat penggunaan Internet dan telepon meningkat juga menjadi pemicunya. "Sehingga meningkatkan infiltrasi lewat dunia maya atau cyber war," tuturnya.

Selain itu, mantan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri ini merasa perlu untuk mewaspadai perkembangan aliran-aliran ekstrem, yang memicu gerakan radikalisme dan terorisme. "Seperti dari ISIS dan jaringan kelompok teroris Santoso," kata dia.

Ancaman yang perlu diwaspadai lainnya adalah terkait dengan kelompok kriminal bersenjata di luar negeri. Sebab, dapat mengancam keamanan warga negara Indonesia. "Seperti penculikan oleh kelompok bersenjata di Filipina," ucap Budi.

Paham anti-Pancasila juga menjadi sorotan bekas ajudan mantan presiden kelima Megawati Soekarnoputri ini. "Kian berkembangnya aliran ekstrem kiri, seperti komunisme," ucapnya.

Ancaman lainnya, kata Budi Gunawan, sengketa di area perbatasan, pelaksanaan pilkada serentak 2017 dan 2018, serta pemilihan legislatif dan presiden 2019. "Potensi terjadi konflik sosial dan intoleransi.”

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

4 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

8 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

10 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Budi Gunawan Optimistis Tim Putra dan Putri Jakarta STIN BIN Mampu Menjuarai Proliga 2024

12 hari lalu

Budi Gunawan Optimistis Tim Putra dan Putri Jakarta STIN BIN Mampu Menjuarai Proliga 2024

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan optimistis tim putra Jakarta STIN BIN dan tim putri Jakarta BIN mampu merengkuh gelar Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

29 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

31 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

49 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Hadi Tjahjanto Kumpulkan Mendagri hingga Kepala BIN Bahas Situasi Pasca- Pemilu 2024

49 hari lalu

Hadi Tjahjanto Kumpulkan Mendagri hingga Kepala BIN Bahas Situasi Pasca- Pemilu 2024

Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengumpulkan Mendagri hingga Kepala BIN untuk membahas situasi pasca- Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

7 Februari 2024

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

4 Februari 2024

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

Polisi juga menetapkan istri eks Kepala BPN Sorong sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan sertifikat tanah. Satu terlapor lain adalah seorang caleg.

Baca Selengkapnya