Pizza Hut menggelar konferensi pers terkait dugaan penggunaan bahan kadaluarsa di Hotel Sultan Jakarta, 4 September 2016. TEMPO/Danang Firmanto
TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Pizza Hut Delivery Indonesia Andrias mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya belum dipanggil kepolisian perihal dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa. "Sejauh ini enggak ada yang dipanggil," ujar Andrias kepada awak media di Cold Storage Pizza Hut Indonesia, Bantargebang, Bekasi, Selasa, 6 September 2016.
Sebagaimana diketahui, dugaan perkara penggunaan bahan kedaluwarsa oleh Pizza Hut Indonesia berawal dari investigasi majalah Tempo yang mendapatkan sejumlah data dari mantan pegawai atau petinggi Pizza Hut. Berdasarkan data itu, terdapat 14 jenis bahan pangan usang yang ditengarai dipakai selama lebih dari tiga tahun sampai April lalu. Beberapa di antaranya adalah carbonara sauce mix, puff pastry, dan vegan chicken sausage.
Kasus dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa itu berbarengan dengan kasus dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa oleh gerai Marugame Udon yang satu grup dengan Pizza Hut Indonesia, Sriboga Ratu Raya, atau lebih dikenal dengan Sriboga Food Group. Bahkan, Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI sudah melakukan penggeledahan ke Marugame Udon.
Dalam penelusuran majalah Tempo, Presiden Direktur Sriboga Ratu Raya Alwin Arifin mengaku sudah bolak-balik diperiksa oleh Bareskrim Mabes Polri. Tidak hanya dirinya, karyawannya juga, namun lebih terkait dengan Marugame Udon.
Kemarin, Kepala Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Ari Dono mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kementerian Kesehatan guna mengusut kasus bahan makanan kedaluwarsa itu. Penelusuran dilakukan berdasarkan temuan di salah satu mal besar di Jakarta.
Adapun untuk kasus Marugame, Ari Dono menuturkan timnya menemukan beberapa bahan makanan yang diduga kedaluwarsa. Di Magarume Udon, kata dia, ditemukan mi dan tepung ikan yang sudah kedaluwarsa dan tetap digunakan. "Bahaya atau tidak, itu masih diproses di laboratorium forensik. Saat ini masih satu restoran saja," ujar dia kemarin.