Demo Mahasiswa Tolak Wapres JK di Padang Ricuh, 7 Ditangkap  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 5 September 2016 14:24 WIB

Anggota Kepolisian Resor Padang dan anggota TNI membubarkan kelompok mahasiswa yang sedang demonstrasi menyambut kedatangan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di Kampus Universitas Andalas, Kota Padang, Senin 5 September 2016. Sekitar tujuh mahasiswa diamankan di Polsek Pauh Padang. TEMPO/Andri Elfaruqi

TEMPO.CO, Padang - Anggota Kepolisian Resor Padang dibantu TNI membubarkan kelompok mahasiswa yang sedang berdemonstrasi menyambut kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kampus Universitas Andalas, Kota Padang, Senin, 5 September 2016. Sekitar tujuh mahasiswa diamankan di Kepolisian Sektor Pauh Padang.

Pantauan Tempo, puluhan mahasiswa dari Aliansi Unit Kegiatan Mahasiswa Pengenalan Hukum Politik dan Lembaga Advokasi Mahasiswa & Pengkajian Kemasyarakatan Unand ini dibubarkan secara paksa. Mereka juga terlihat dipaksa naik ke bus polisi.

Sekitar 20 mahasiswa berkumpul di pertigaan jalan kampus Unand dengan menggelar aksi dan memasang baliho yang berisi tuntutan aksi mereka. Awalnya, mereka terlihat dan tertib serta tidak mengganggu jalur lalu lintas.

Kisruh terjadi saat polisi dan anggota TNI mencabut baliho pengunjuk rasa untuk membubarkan aksi. Mahasiswa melakukan perlawanan untuk mempertahankan atribut aksi mereka. Bentrok pun terjadi dan aparat terlihat membawa paksa sejumlah mahasiswa ke bus polisi.

"Kami ditangkap. Kami hanya aksi damai," ujar seorang pengunjuk rasa, Joni Waldi, Senin, 5 September 2016.

Menurut dia, inilah bentuk tindakan represif aparat kepolisian dan TNI. Mereka membubarkan aksi dengan paksa dan menahan sejumlah mahasiswa.

Puluhan mahasiswa ini berdemo menolak pemberian gelar doktor kehormatan kepada Jusuf Kalla. "JK belum sepatutnya mendapat gelar honoris causa pada bidang hukum dan pemerintah daerah," kata juru bicara Aksi, Muhammad Ridho, Senin, 5 September.

Mereka memasang sejumlah baliho di pertigaan kampus Unand, di antaranya bertulisan, "Sistem Pendidikan Tinggi Belum Kelar, JK Dapat Gelar" dan "Tolak Komersialisasi Pendidikan Tinggi". Kemudian juga ada spanduk yang bertulisan, "JK Anda Saja Anti KPK".

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

3 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

9.997 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unand

2 hari lalu

9.997 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unand

Universitas Andalas atau Unand hanya melaksanakan UTBK dalam satu gelombang, yakni pada 30 April dan 2 sampai 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

11 hari lalu

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 dimulai dengan penanaman 100 pohon cemara laut secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

11 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

11 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

13 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

14 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

15 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya