Monopoli Pasar Buku Dianggap Penyebab Rendahnya Literasi  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 4 September 2016 17:18 WIB

Suasana pameran buku The Big Bad Wolf Book Sale di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten, 2 Mei 2016. Acara ini merupakan pameran buku terbesar se-Asia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Karawang - Sabda Armandio Alif, penulis muda berbakat Indonesia, angkat bicara ihwal jebloknya peringkat literasi Indonesia. Berdasarkan Literate Nations in the World, yang diterbitkan Central Connecticut State University pada Maret lalu, tingkat kemampuan membaca dan menulis masyarakat berada di urutan ke-60 dari total 61 negara.

"Memang menyedihkan. Dari tahun ke tahun, peringkat kita bukan naik, malah terus turun," ujar Armandio saat ditemui Tempo di Karawang. Sabtu malam, 3 September 2016.

Menurut penulis novel Kamu: Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya itu, tren negatif tersebut dipengaruhi oleh oknum penerbit yang memonopoli pasar buku di Indonesia. "Buku di Indonesia masih dikuasai oknum yang dengan kurang ajar memunggungi penulis. Dan itu cukup menyedihkan bagi saya," kata dia.

Penulis yang baru berusia 25 tahun itu menuturkan sudah sebaiknya para pemuda di Indonesia lebih meningkatkan gerakan literasi. Ia percaya gerakan itu kini mulai tumbuh di mana-mana, diawali dari komunitas literasi, merembet ke distribusi buku daring.

"Tanggung jawab menaikkan peringkat literasi bukan semata milik penulis. Melainkan tanggung jawab bersama," kata Armandio saat mengisi diskusi dan gibah buku Semesta Literasi di Das Kopi, Kabupaten Karawang, malam itu.

Sabda menggarisbawahi bahwa tradisi sastra di Indonesia sangat kuat. Namun hanya sampai tradisi lisan. "Kita selalu kuat dengan sastra, tapi sebatas sastra lisan. Kita selalu didongengi oleh ibu, bapak, nenek, dan siapa pun. Kita malas untuk menuliskannya menjadi tradisi tulisan. Dan ini adalah soal kebiasaan."

Pendapat Sabda diiyakan oleh Faizol Yuhri, pendiri Semesta Literasi Karawang. Menurut dia, literasi hanya dijadikan tempat sampah. "Misalnya di Karawang, orang luar Karawang akan sulit percaya bahwa gedung perpustakaan daerah ditempatkan di tempat tidak strategis, paling sudut. Yang lebih menyedihkan, perpustakaan daerah tidak menawarkan buku-buku baru. Koleksi mereka hanya sebatas buku-buku lima tahun lalu. Kita seperti tidak diberi banyak pilihan dan tawaran-tawaran baru," kata Faizol.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

11 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.

Baca Selengkapnya

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

55 hari lalu

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.

Baca Selengkapnya

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".

Baca Selengkapnya

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"

Baca Selengkapnya