Sembilan Calon Haji Indonesia Masih Tertahan di Filipina

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 4 September 2016 17:07 WIB

Sebanyak 168 WNI calon haji menyelesaikan imigration clearance di bandara international Filipina, 4 September 2016. dok. Direktorat PWNI Kementerian Luar Negeri

TEMPO.CO, Tangerang - Duta Besar Republik Indonesia untuk Filipina Johny Lumintang mengatakan hingga kini masih mengupayakan kepulangan sembilan calon haji Indonesia yang masih tertahan di Filipina. "Kami upayakan secepatnya, tapi tidak bisa janji kapan waktunya," ujarnya di VIP Terminal I Bandara Soekarno-Hatta, Ahad 4 September 2016

Lumintang mengatakan, ke sembilan warga negara Indonesia itu merupakan pahlawan bagi 177 calon haji yang menggunakan paspor Filipina tersebut. Mereka sempat di tahan Imigrasi Filipina karena dugaan penggunaan identitas palsu saat berangkat haji lewat Filipina. "Mereka bisa berbahasa Inggris, bisa berkomunikasi dengan baik, dan rela berpisah dari rombongan untuk menjalani proses pemeriksaan," kata Lumintang.

Keberadaan sembilan calon haji itulah, kata dia, yang banyak membantu proses pemulangan ratusan jamaah haji yang sempat terlantar di tahanan Imigrasi Filipina. "Sembilan orang ini bertahan di Filipina sampai proses pemeriksaan selesai dan menyelesaikan masalah di Filipina."

Mereka, kata Lumintang, tidak dalam tahanan tapi aman berada di kantor Kedutaan RI Filipina dengan jaminan kedutaan.

Lumintang mengungkapkan, kasus ini terungkap ketika salah satu calon jamaah haji itu menghubungi Kedutaan pada 18 Agustus lalu. "Ada 177 yang ditahan karena menggunakan paspor Filipina," katanya.

Mendapat laporan itu, Kedutaan RI di Filipina langsung mendatangi kantor imigrasi Filipina. Saat itu, ratusan calon jamaah haji dimasukan ke dalam tahanan yang sangat tidak manusiawi. "Sama sekali tidak manusiawi, 15 orang dalam satu ruangan kecil dengan toilet satu,"kata Lumintang.

Saat itu, kata Lumintang, dia meminta agar 177 orang itu dikeluarkan dari tahanan dan dipindah ke kantor KBRI. "Karena mereka bukan pelaku kriminal dan hanya korban," katanya.

Tapi proses pengeluaran mereka, kata Lumintang, tidak mudah. Karena data mereka di paspor Filipina banyak yang tidak sesuai. "Akhirnya didatangkan fingerprint dari Kementerian Luar Negeri untuk mengecek data di paspor RI mereka," katanya.

Hingga Kamis 19 Agustus jam 12 malam proses pemindahan ke KBRI bisa dilakukan. "Selanjutnya untuk proses pemulangan dilakukan negosiasi hingga lapor ke presiden."

Setelah lebih dari tiga pekan di Filipina, sebanyak 168 warga Negara Indonesia mendapatkan clearance dari otoritas Filipina untuk dideportasi. Mereka tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ahad 4 September 2016.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri M Iqbal mengatakan
168 calon haji dari Filipina menggunakan penerbangan khusus Air Asia XT 982 telah tiba di Makassar sekitar pukul 10.45. "Seluruh penumpang turun dan melakukan proses keimigrasian. 110 WNI turun di Makassar, sementara 58 transit menuju Jakarta," katanya.

JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

2 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

2 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

2 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

3 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

3 hari lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya