Ratusan Orang Ditangkap, Karhutla di Kalbar Belum Berakhir  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Kamis, 1 September 2016 09:46 WIB

Ilustrasi Kebakaran Hutan. (ilustrasi: kendra paramita, rizal zulfadli)

TEMPO.CO, Jakarta - Hingga akhir bulan lalu, Tentara Nasional Indonesia menangkap sedikitnya 578 orang yang diduga membakar hutan dan lahan untuk membuka ladang di Kalimantan Barat. Namun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih mendapati 48 titik api tersebar di provinsi ini.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho memaparkan bahwa terduga pelaku pembakaran hutan dan lahan itu ditangkap personel Komando Distrik Militer. Kodim 576/MPH menangkap tujuh orang, Kodim 1205/SKW 30 orang; Kodim 1203/KTP dua orang, Kodim 1204/SGU 386 orang, Kodim 1205/STG 48 orang, Kodim 1206/PSB 68 orang, dan Kodim 1207/BS 35 orang. "Pelaku dikenakan, antara lain, wajib lapor, membuat pernyataan, dan ditahan," kata Sutopo.

Menurut Sutopo, ada beberapa kendala di lapangan untuk meredam kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat. Sebagian masyarakat masih membuka lahan pertanian dengan cara membakar. Water bombing dan pemadaman di darat juga terhambat terbatasnya air karena lokasi kebakaran jauh dari sumber air. BNPB mengerahkan dua unit heli water bombing dan satu unit pesawat modifikasi cuaca untuk membuat hujan.

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat saat ini sedang menangani 147 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Sebanyak tujuh kasus sudah tahap penyidikan polisi. Artinya, sudah ada laporan polisinya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Suhadi S.W.

Dari tujuh penyidikan tersebut, enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan satu lainnya dihentikan karena tidak cukup alat bukti. "Namun pendekatan-pendekatan persuasif selalu kami kedepankan. Warga yang ditindak kebanyakan yang tertangkap tangan melakukan pembakaran dan areanya lebih dari 2 hektare, sesuai Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," tutur Suhadi.



Hingga pertengahan bulan lalu, BNPB juga terus melakukan upaya pemadaman di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. (ANTARA)

Kalimantan Barat menjadi satu di antara enam provinsi yang dinyatakan siaga darurat karhutla. Batas akhir status tersebut adalah hari ini. Namun, hingga kemarin, satelit MODIS masih mendapati 48 titik api di Kalimantan Barat. BNPB merilis sebagian besar hotspot berasal dari pembukaan kebun di Kabupaten Sanggau. Hotspot juga ditemukan di Kabupaten Landak, Kubu Raya, dan Sambas.

Sembilan dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat juga telah menetapkan siaga darurat karhutla. Daerah itu antara lain Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Landak, Bengkayang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.

Senin kemarin, modifikasi cuaca sudah dilakukan. Sesaat setelah itu, Kota Pontianak dan sekitarnya diguyur hujan lebat. "Memang sudah ada beberapa daerah yang ada potensi hujan. Penyemaian awan hujan juga dilakukan di daerah yang mempunyai potensi hujan," ucap Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tri Handoko Seto.

Dia mengatakan daerah yang lahan gambutnya paling kering dan hujannya paling sedikit akan menjadi prioritas. Teknologi modifikasi cuaca merupakan upaya yang sangat efektif dalam penanggulangan karhutla karena lahan akan menjadi basah. Meski, menurut dia, ada kelemahan pada teknologi ini, yaitu tidak bisa mengarahkan secara persis pada titik kebakaran. "Hanya di sekitarnya agar kebakaran tidak meluas."

Adapun Tim Satgas Terpadu dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Manggala Agni, pemadam kebakaran, Masyarakat Peduli Api, dan relawan terus melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Pendinginan daerah bekas terbakar terus dilakukan. Asap tipis yang keluar dari lahan gambut tetap ditangani dengan menyemprot air hingga kedalaman tertentu di lahan gambut.

Patroli diintensifkan menggunakan sepeda motor trail, masuk ke permukiman, pekarangan, hutan, dan perkebunan. Lima helikopter BNPB masih terus melakukan water bombing. Begitu juga dua unit pesawat Air Tractor yang melakukan patroli udara dan pengeboman air. Hujan buatan terus dilakukan setiap hari.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Pontianak

27 Oktober 2023

5 Kuliner Khas Pontianak

Berikut beberapa kuliner khas kota Pontianak yang tak boleh dilewatkan jika mengunjungi kota ini

Baca Selengkapnya

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

23 Oktober 2023

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

Sejarah Kota Pontianak merentang sekitar 3 abad silam, dan dalam sejarahnya, kota ini dikenal dengan nama Pinyin (Kundian) oleh etnis Tionghoa.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Pontianak Sempat Tak Sehat, Hari Ini Membaik Berkat Hujan

8 September 2023

Kualitas Udara Pontianak Sempat Tak Sehat, Hari Ini Membaik Berkat Hujan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Kalimantan Barat Syarif Usmulyono mengatakan kualitas udara di Kota Pontianak berangsur membaik.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya