Keluarga Sebut Sandera WNI Belum Pulang, Ini Penjelasan Kementerian Luar Negeri

Reporter

Kamis, 1 September 2016 07:51 WIB

Muhammad Yahya Tiro, kakak korban penyanderaan di Filipina, Ismail Tiro, asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menunjukkan beberapa foto Ismail. TEMPO/Abdul Rahman

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri memastikan dua warga negara Indonesia yang bebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf sudah dipulangkan kepada keluarganya masing-masing. Dua WNI awak kapal Charles 001 yang lolos dari penyanderaan sejak 21 Juni 2016 itu adalah M. Sofyan dan Ismail Tiro.

Namun kabar pemulangan tersebut sempat dipertanyakan keluarga Ismail, yang mengaku tak mengetahui keberadaan Ismail. Istri Ismail yang berada di Maros, Sulawesi Selatan, pun disebut belum bertemu kembali dengan suaminya.

“Mekanisme pemulangan atau serah-terima Sofyan dan Ismail kami lakukan sepenuhnya dengan menghormati privasi serta harapan keduanya,” ujar Direkrut Jenderal Perlindungan WNI Muhammad Iqbal lewat pesan tertulis, Rabu, 31 Agustus 2016.

Iqbal menegaskan, baik Sofyan maupun Ismail memutuskan sendiri perwakilan yang akan menerima pemulangannya. “Keduanya menunjuk nama istrinya masing-masing.”

Pemerintah, menurut Iqbal, hanya bertanggung jawab memulangkan para WNI sesuai dengan prosedur dan pilihan yang bersangkutan. “Kalau ada istri di luar nama yang diberikan kepada kami, kami tidak ingin masuk ke urusan pribadi masing-masing,” tutur Iqbal.

Kabar pemulangan itu, Senin lalu, dipertanyakan kakak Ismail, Muhammad Yahya Tiro. Dia mengatakan Ismail bahkan belum berada di Maros, padahal pemerintah menyatakan pemulangan sudah dilakukan sejak 27 Agustus lalu.

Yahya menganggap pemerintah tertutup dalam penanganan sandera. Dia menduga ada yang disembunyikan. Yahya pun menyebut belum ada kepastian, bahkan saat keluarganya mendatangi kantor Direktorat Perlindungan WNI di Jakarta beberapa pekan lalu.

"Padahal kami telah mempersiapkan penyambutan. Rencananya, Bupati Maros akan langsung menjemput Ismail," ucap Yahya kepada Tempo, Senin, 29 Agustus 2016.

YOHANES PASKALIS | ABDUL RAHMAN




Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

6 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

6 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

7 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya