TKW Asal Brebes Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 23:06 WIB

Sejumlah calon tenaga kerja wanita ilegal yang diamankan BNP2TKI menunggu di Bandara Sokarno Hatta, Tangerang, Banten, 28 Maret 2018. Sebanyak 65 calon tenaga kerja wanita menjadi korban perdagangan manusia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Brebes - Sejumlah tenaga kerja wanita asal Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes diduga menjadi korban korban human trafficking atau perdagangan manusia. Sejak berangkat kerja ke Malaysia dua tahun lalu, pihak keluarga hingga kini belum bisa menghubungi mereka.

Berdasarkan catatan di Kantor Pemerintah Desa Kluwut, ada enam warga desa yang dilaporkan hilang. Sekretaris Desa Kluwut, Teguh Nuryanto, mengatakan para TKW tersebut berangkat ke Malaysia lantaran diajak oleh calo tenaga kerja, yang juga warga Desa Kluwut, bernama Alam.

Menurut Teguh, keberadaan perusahaan penyalur tenaga kerja yang menggunakan jasa Alam itu tidak jelas. “Keluarga para TKI juga tidak melapor ke kami,” kata Teguh, Rabu, 31 Agustus 2016.

Sabtu 27 Agustus 2016 lalu, salah seorang TKW asal desa ini, Wasri, 31 tahun, pulang ke kampung halaman dalam kondisi sudah meninggal. Menurut Teguh, dia juga diduga menjadi korban perdagangan manusia.

Menurut Teguh, Wasri meninggal sehari sebelumnya di Johor Baru Malaysia. Saat jenazahnya tiba di Brebes, Alam selaku orang yang dulu memberangkatkan Wasri tidak ikut mendampingi.

Menurut kerabat Wasri, Tarlan, 31 tahun, orang yang bernama Alam itu memang sudah lama beroperasi sebagai penyalur tenaga kerja. Dia kerap memberangkatkan warga Desa Kluwut ke luar negeri.

Tarlan mengatakan Alam memang sering mengajak warga desa untuk bekerja ke luar negeri. “Tapi dia tidak melalui perusahaan, tapi melalui perorangan. Ada orang yang sudah menampung para calon TKI ini di Malaysia,” ujarnya.

Kepulangan jenazah Wasri itu membuat warga yang nasib keluarganya mirip dengan Wasri mengadu ke kantor desa. Mereka juga mengaku kehilangan kontak dengan anggota keluarganya yang bekerja ke Malaysia.

Menurut Ropiah, 60 tahun, keponakannya ikut berangkat ke Malaysia melalui Alam. “Anaknya namanya Ratna, dia anak dari saudara saya, Surwi. Bu Surwi sekarang sendirian, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia menjadi pengemis,” ujar dia.

Menurut Ropiah, Ratna pergi ke Malaysia sekitar dua setengah tahun yang lalu. Hingga kini, keberadaannya belum diketahui oleh keluarga. “Dulu anak anak itu jadi pembantu di Jakarta gajinya Rp 1,2 juta, terus diperintah ibunya bekerja ke Malaysia,” ucapnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Brebes, Syamsul Komar mengatakan belum mendapatkan laporan ihwal dugaan perdagangan manusia yang dialami oleh warga Desa Kluwut. "Belum ada laporan," kata dia. Dia mengatakan kasus perdagangan manusia memang kerap terjadi di Brebes. Tahun lalu, kata dia ada sekitar 5 kasus yang ditangani oleh Pemerintah Brebes.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ



Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

24 Juli 2023

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

Dipimpin Perdana Menteri Italia, negara-negara dari Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika pada Minggu menyepakati langkah-langkah untuk mencoba memperlambat alur imigran.

Baca Selengkapnya