Diiming-imingi Bekerja di Jepang, Puluhan TKI Tertipu Calo  

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 15:42 WIB

Tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang bekerja di Negeri Sabah dipulangkan pemerintah Malaysia berbaris saat pemeriksaan barang bawaan di xray bea cukai Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, 1 April 2016. Sebanyak 122 TKI ilegal kembali dipulangkan. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Tulungagung - Keinginan puluhan tenaga kerja Indonesia asal Tulungagung, Blitar, dan Kediri yang bekerja di Jepang kandas setelah petugas imigrasi setempat menangkap mereka di Bandara Internasional Haneda, Tokyo.

“Katanya visa dan paspor kami tidak untuk bekerja,” kata Sunaryo, perwakilan buruh migran, setelah mengadu ke kantor Serikat Buruh Merdeka di Tulungagung, Rabu, 31 Agustus 2016.

Menurut Sunaryo, kepergiannya ke Jepang untuk mencari pekerjaan yang dijanjikan perusahaan pengerah jasa tenaga kerja yang berkantor di Sidoarjo pada Mei lalu. Kepada Sunaryo, calo perusahaan itu berjanji akan mempekerjakan dia di perusahaan pengepakan buah dan pabrik beton.

Dengan iming-iming upah Rp 25 juta per bulan, tawaran itu disambut puluhan calon tenaga kerja dari Tulungagung, Blitar, dan Kediri. Para eks tenaga kerja dari Malaysia dan Taiwan pun turut memperebutkan tawaran itu.

Sunaryo menuturkan setiap calon TKI diminta menyerahkan uang sebesar Rp 50-70 juta sebagai biaya pengurusan dokumen dan persyaratan bekerja. Meski merogoh kocek yang tak sedikit, Sunaryo tetap percaya. Dia bahkan mengajak dua adiknya untuk mengadu peruntungan di Jepang.

Selain dia, puluhan tenaga kerja lain ikut dalam pendaftaran tersebut. “Kami sempat curiga karena tak pernah dilatih bahasa Jepang saat diinapkan di Jakarta,” ujar Sunaryo.

Merasa menjadi korban penipuan, Sunaryo dan kawan-kawan kembali ke Indonesia setelah sempat menjalani pemeriksaan sehari di Jepang. Para buruh migran ini juga sempat mengadukan perusahaan pengerah jasa tenaga kerja yang telah memungut biaya itu ke Kepolisian Resor Tulungagung pada Mei lalu.

Namun, kata Sunaryo, laporan tersebut tak kunjung ditindaklanjuti. Karena itu, mereka memutuskan mengadu ke lembaga swadaya masyarakat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Mahendra Setia Budi, aktivis Serikat Buruh Merdeka, berjanji mendatangi Polres Tulungagung dan Dinas Tenaga Kerja. “Kasus ini terjadi karena lemahnya pengawasan pemerintah terhadap praktek calo PJTKI (penyalur jasa tenaga kerja Indonesia),” tuturnya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

16 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

28 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

53 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya