Begini Trik Risma Atasi Pemangkasan DAU dan DAK Surabaya

Reporter

Senin, 29 Agustus 2016 08:16 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau Taman Gantung usai diresmikan di gedung Siola Jalan Tunjungan Surabaya, 26 Juli 2016. TEMPO/ MOHAMMAD SYARRAFAH

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyiapkan berbagai langkah penghematan untuk mengatasi penundaan atau pemangkasan anggaran yang dilakukan Kementerian Keuangan. Sebab, dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) sama-sama dipangkas, sehingga Pemerintah Kota Surabaya harus berusaha menghemat anggaran.

“Awalnya, kalau DAU dipotong, saya mau ambil dari DAK, tapi DAK ternyata juga dipotong,” kata Risma kepada Tempo seusai welcome dinner pada acara “Austral Asia Handgun Championship 2016” di Balai Kota Surabaya, Ahad Malam, 28 Agustus 2016.

Menurut Risma, DAU itu dipotong sebesar Rp 223 miliar. Dana ini 100 persen digunakan untuk membayar gaji pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Surabaya. Karena itu, apabila dana gaji itu dipotong, Risma mengaku akan menghadapi masalah lebih rumit.

Sedangkan DAK, kata dia, dipotong Rp 192 miliar dari Rp 300 miliar. Padahal beberapa proyek yang mengambil dana dari DAK sudah berjalan dan tidak bisa dihentikan. Karena itu, Risma berencana mengembalikan dana sekitar Rp 25 miliar yang belum terealisasi ke proyek. “Ini untuk mengurangi Rp 223 miliar itu supaya tidak pusing untuk gajinya,” ujar Risma.

Selain itu, Risma langsung memangkas belanja perjalanan dinas, seperti perjalanan ke Jakarta, baik untuk konsultasi maupun penyampaian surat. Alhasil, sejak pemangkasan ini, jika Risma menginginkan konsultasi atau keperluan itu, cukup dengan surat atau melalui e-mail. “Kami juga mengurangi proyek-proyek kecil yang belum jalan,” tuturnya.

Namun, untuk proyek besar, ia memastikan tidak bisa dipangkas karena rata-rata sudah ditender sehingga tidak bisa dikurangi. Bahkan proyek besar itu rata-rata sudah berjalan tinggal beberapa bulan. “Jadi proyek yang kecil-kecil itu dipotong, sehingga kami bisa mengurangi sekitar Rp 130 miliar,” ucapnya.

Risma juga mengaku telah memangkas dana makanan dan minuman. Termasuk makanan dan minuman yang ada di ruang kerjanya saat ini. “Jadi di tempatku tidak ada lagi kue, tak potong, tak cut semuanya,” tuturnya.

Anggaran lain yang dipotong adalah kesehatan sekitar 30 miliar. Dana itu rencananya dipakai untuk memberikan BPJS kepada warga-warga yang cacat, yang akan diberikan 100 persen BPJS. “Tapi, karena ini kesulitan, maka mungkin delay,” kata Risma.

Risma menambahkan, beberapa proyek pendidikan yang bisa ditunda akan ditunda untuk mengurangi kesulitan ini. Sebab, Risma kasihan kepada PNS golongan 1 dan 2 apabila tidak bisa menerima gajinya.

“Iya, kalau golongan 3 dan 4 mungkin delay sedikit tidak apa-apa, tapi kalau golongan 1 dan 2 bisa teriak-teriak itu,” ujar Risma. Dia berharap usahanya berhasil menutup kekurangan gaji PNS Pemerintah Kota Surabaya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

1 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

7 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

7 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

12 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

13 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

14 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

15 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya