Kabut Asap Menghebat, Ratusan Warga Riau Mengungsi  

Minggu, 28 Agustus 2016 00:29 WIB

Petugas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru berusaha memadamkan bara api saat kebakaran di lahan gambut di Pekanbaru, Riau, 13 Maret 2016. Untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan kabut asap, Satgas Karlahut Propinsi Riau terus melakukan upaya pemadaman. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Riau mulai mengganggu aktivitas masyarakat di dua kabupaten. Sebanyak 300 kepala keluarga di Rokan Hulu dan Rokan Hilir terpaksa mengungsi akibat paparan asap cukup tebal.

"Asap cukup tebal akibat kegiatan pemadaman," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Sabtu malam, 27 Agustus 2016.

Menurut Guntur, kebakaran lahan sudah terjadi sejak lima hari lalu, Senin, 22 Agustus 2016. Akibat kegiatan pemadaman dan pendinginan lahan gambut yang terbakar, kabut asap sisa kebakaran lahan tertiup angin sehingga mengganggu aktivitas masyarakat, terutama warga yang berada di Desa Kecamatan Bonai Darusalam, Rokan Hulu, tepatnya keluarga karyawan PT Andika di divisi 3, 4, dan 5 Rayon 3.

Kabut asap juga mengganggu masyarakat daerah perbatasan di Rokan Hilir, tepatnya Desa Siarang arang, Kecamatan Pujud.

Guntur menjelaskan kebakaran lahan marak terjadi pada tiga perbatasan daerah, yakni Kecamatan Bonai Darusalam, Rokan Hulu, Kecamatan Tanah Putih, Bengkalis, dan Desa Petani, Duri, Kabupaten Bengkalis. "Personel yang melakukan pemadaman kini juga membantu proses evakuasi," ucap Guntur.

Guntur menambahkan, masyarakat korban kabut asap sementara diungsikan di lapangan Dusun Jurong, pinggir Sungai Rokan, Desa Bonai. Sedangkan sebagian masyarakat lebih memilih mengungsi ke rumah kerabatnya di Kota Duri. "Sebagian sudah berangkat ke rumah saudaranya," kata Guntur.

Sepekan terakhir, kebakaran hutan dan lahan kembali marak terjadi di sejumlah wilayah Riau. Beberapa daerah mulai terpapar asap. Jarak pandang di Dumai menurun mencapai 1.500 meter. Sedangkan di Mandau jarak pandang terbatas hingga 800 meter akibat tertutup asap.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika stasiun Pekanbaru menyebutkan sebaran asap sudah mulai sampai ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. Dominasi angin yang berembus menuju arah timur meningkatkan potensi sebaran asap mengarah kedua negara jiran itu.

"Perlu diwaspadai Sumatera bagian barat yang terindikasi memiliki potensi sangat mudah untuk terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Sugarin, Kepala BMKG stasiun Pekanbaru.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

28 Juni 2023

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar telah menandatangani Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan 10 Persen PI alias Participating Interest dari Wilayah Kerja (WK) atau dikenal Blok Rokan dan Blok Kampar untuk Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya