Kebakaran Hutan Sulit Dipadamkan, BNPB: Belum Perlu Bantuan  

Sabtu, 27 Agustus 2016 10:45 WIB

Seorang warga mengamati kebakaran lahan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Riau, 10 Maret 2016. Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan sejak 7 Maret lalu selama tiga bulan ke depan. ANTARA/Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nogroho menyatakan kebakaran hutan di Riau saat ini masih sulit dipadamkan. Kesulitan itu, di antaranya, karena masih banyak orang yang sengaja membakar hutan untuk membuka lahan.

"Kendalanya, pembakar itu sulit ditemukan karena biasanya setelah membakar pelaku kemudian kabur,” ujar Sutopo kepada Tempo, Sabtu, 27 Agustus 2016. “Apalagi lokasi yang terbakar juga hutan dan lahan yang sulit dijangkau.”

Sutopo menjelaskan, upaya pemadaman kebakaran hutan dilakukan dengan menambah armada helikopter dan pesawat water bombing. Penambahan water bombing tersebut dinilai dapat mempermudah dan mempercepat pemadaman. "Saat api masih kecil, akan kami langsung padamkan, jangan sampai membesar," katanya.

Pembakaran hutan yang dilakukan petani, kata Sutopo, biasanya untuk membuka lahan kebun yang kemudian ditanami. Hal itu dilakukan lantaran dinilai hemat biaya serta sudah menjadi kebiasaan dalam bertani dan berkebun. "Karena mereka tidak tahu dan alasan ekonomi," tuturnya.

Kendati demikian, Sutopo menuturkan, pemerintah belum akan meminta bantuan internasional untuk mengatasi kebakaran hutan tersebut. Sebab, masalah ini dianggap masih bisa diatasi sendiri. "Kekuatan kami mencukupi, bahkan kami meyakinkan tahun ini kebakaran hutan tidak akan meluas dan besar seperti 2015.”

Meski asap akibat kebakaran di Riau sampai Singapura, Sutopo mengatakan belum ada somasi dari negara terkait. Mengingat sebaran asap tersebut hanya terjadi sesaat. "Kami total dalam mengatasi karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Namun, karena karhutla di sekitar Rokan Hilir bertambah hotspot-nya lalu asapnya dibawa ke arah timur, sehingga sampai ke Singapura," ucapnya.

Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau sejak sebulan terakhir. Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan Riau mengerahkan enam helikopter water bombing untuk memadamkan api serta melakukan teknik modifikasi cuaca hujan buatan. Tidak hanya itu, ribuan personel yang terdiri atas tim gabungan dari TNI, kepolisian, dan Manggala Agni melakukan pemadaman lewat darat.

ABDUL AZIS

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

56 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya