Bangkalan Kekurangan 3.000 Guru PNS  

Reporter

Jumat, 26 Agustus 2016 04:16 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Mohni meminta pemerintah pusat menambah kuota pengangkatan guru menjadi pegawai negeri sipil. Menurut dia, penambahan kuota dibutuhkan karena hingga saat ini Kabupaten Bangkalan membutuhkan sekitar 3.000 guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

"Paling banyak dibutuhkan guru PNS untuk sekolah dasar," katanya, Kamis, 24 Agustus 2016.

Mohni menganggap kuota pengangkatan guru PNS oleh pemerintah pusat melalui tes terpadu online terlalu sedikit. Tahun ini, kata dia, ada 300-an guru di Bangkalan yang ikut untuk memperebutkan 60 posisi guru PNS. Namun, setelah hasil tes diumumkan, hanya 12 guru yang lolos.

Mohni mengaku tidak mempersoalkan metode tesnya. Dia hanya berharap pengangkatan guru PNS baru setidaknya seimbang dengan jumlah guru PNS yang pensiun setiap tahun. "Rata-rata guru yang pensiun di Bangkalan setiap tahun seratusan orang," ujarnya.

Kekurangan guru tersebut, Mohni melanjutkan, karena tidak meratanya kualitas pendidikan antara SD negeri di kota dan desa. Akibatnya, sekolah di desa banyak diisi guru berstatus tenaga harian lepas (THL). Itu pun jumlahnya terbatas karena beban pembayaran honor THL diambil dari pos anggaran BOS.

Akibatnya, banyak guru THL mengajar lebih dari satu mata pelajaran setiap harinya. Bagi Mohni, kondisi ini mengkhawatirkan karena guru THL terpaksa mengajar mata pelajaran yang bukan bidang keahliannya. "Kalau boleh usul, daerah boleh rekrut PNS, toh yang bayar gajinya APBD bukan APBN," katanya.

Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Bangkalan Jimhur Saros mengungkapkan, dalam meluluskan guru peserta tes, pemerintah pusat semestinya melihat kondisi kekurangan guru di tiap daerah. Dia mencontohkan, dari 12 guru yang lulus jadi PNS tahun ini, tidak satu pun yang ahli di bidang pendidikan agama. Padahal, kata dia, di Bangkalan kekurangan guru agama PNS dan guru olahraga.

"Ada tiga SD yang tidak punya guru agama," ucap Jimhur. Sekolah yang tidak punya guru agama di antaranya SDN Demangan dan Keraton karena guru sebelumnya telah pensiun.

Untuk menutupi kekurangan itu, Jimhur melanjutkan, sekolah biasanya menugasi guru mata pelajaran lain untuk mengajar agama berbekal buku panduan. Dia menilai, kondisi ini berbahaya. Sebab, bila pemahaman agama yang diajarkan berbeda maksudnya dengan buku, yang terjadi penyesatan. "Ini ilmu agama, tidak boleh diajarkan orang yang bukan ahlinya," ujarnya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

KPK Tahan Bupati Bangkalan dalam Kasus Korupsi Lelang Jabatan

7 Desember 2022

KPK Tahan Bupati Bangkalan dalam Kasus Korupsi Lelang Jabatan

KPK memastikan telah menahan para tersangka korupsi lelang jabatan di Pemkab Bangkalan. Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron termasuk di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Bangkalan Akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

5 April 2022

Bangkalan Akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

Pengembangan wisata halal di Bangkalan itu merupakan bagian dari upaya menciptakan objek wisata yang Islami sekaligus merawat tradisi dan budaya.

Baca Selengkapnya

Penyekatan dan Swab di Suramadu Ditiadakan, Bupati Bangkalan: Kami Fokus ke Hulu

23 Juni 2021

Penyekatan dan Swab di Suramadu Ditiadakan, Bupati Bangkalan: Kami Fokus ke Hulu

Efektifnya SIKM ini menjadi salah satu pertimbangan lain peniadaan pos penyekatan di Suramadu.

Baca Selengkapnya

Tokoh Madura Sesalkan Perusakan Posko Penyekatan di Suramadu

19 Juni 2021

Tokoh Madura Sesalkan Perusakan Posko Penyekatan di Suramadu

Video perusakan posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya viral di sejumlah media sosial. Tokoh Madura minta pelaku ditindak secara hukum.

Baca Selengkapnya

Bupati Bangkalan Cerita ke Mahfud Md Santri 3 Pesantren Kabur saat Mau Tes Swab

16 Juni 2021

Bupati Bangkalan Cerita ke Mahfud Md Santri 3 Pesantren Kabur saat Mau Tes Swab

Mahfud Md ingin menggunakan pendekatan lokal. Ia meminta bantuan para kiai untuk menyadarkan masyarakat soal bahaya Covid-19.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Pariwisata Madura Protes: Memangnya Madura Terjangkit Covid-19 Semua?

16 Juni 2021

Asosiasi Pariwisata Madura Protes: Memangnya Madura Terjangkit Covid-19 Semua?

Penerapan tes swab antigen di Jembatan Suramadu yang hanya dari Madura menuju Surabaya ini merupakan bentuk diskriminasi kepada warga Madura.

Baca Selengkapnya

Uji Varian Covid-19 dari Bangkalan, Peneliti Kesulitan Menyimpulkan

15 Juni 2021

Uji Varian Covid-19 dari Bangkalan, Peneliti Kesulitan Menyimpulkan

Spesimen virus penyebab Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, baru sebatas diduga ada kemiripan dengan spesimen dari Kudus, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

PPKM Mikro Diperpanjang 15-28 Juni 2021, Tempat Ibadah di Zona Merah Ditutup Selama 2 Pekan

14 Juni 2021

PPKM Mikro Diperpanjang 15-28 Juni 2021, Tempat Ibadah di Zona Merah Ditutup Selama 2 Pekan

Pemerintah kembali menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro, yang berlaku pada 15-28 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Menkes Budi: Varian Delta dari India Mendominasi di Kudus, DKI Jakarta, dan Bangkalan

14 Juni 2021

Menkes Budi: Varian Delta dari India Mendominasi di Kudus, DKI Jakarta, dan Bangkalan

Menkes Budi menyebut varian Delta dari India memang sudah menyebar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Minta Petugas di Lapangan Terus Pantau Kasus Corona

12 Juni 2021

Panglima TNI Minta Petugas di Lapangan Terus Pantau Kasus Corona

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta anak buahnya terus memantau perkembangan kasus Corona.

Baca Selengkapnya