Wantimpres: Presiden Terima Hasil Simposium Tragedi 1965  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 25 Agustus 2016 15:16 WIB

Ketua Pemuda Rakyat Sukatno yang menjadi underbouw PKI yang juga wartawati Warta Buana, korban Tragedi 1965, Sri Sulistyawati hadiri acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, 18 April 2016. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai bahwa Simposium ini tidak bisa dilihat sebagai bentuk pertanggungjawaban negara dalam menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Rekomendasi penyelesaian perkara tragedi 65 akhirnya selesai dirumuskan. Malah, menurut anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto, rumusan rekomendasi itu sudah dipegang Presiden Joko Widodo.

"Ya, beberapa hari lalu sudah kami laporkan kepada Presiden Joko Widodo follow up dari simposium di Arya Duta," ujar Sidarto kepada Tempo, Kamis, 25 Agustus 2016.

Tragedi 1965 masih mandek penyelesaiannya hingga kini. Berbagai pihak memiliki pandangan berbeda-beda perihal bagaimana perkara itu harus diselesaikan. Ada yang mengharapkan cara yudisial seperti pihak korban, ada yang mengharapkan penyelesaian non-yudisial alias rekonsiliasi.

April lalu, sebuah simposium mengenai tragedi 65 digelar di Hotel Arya Duta, Jakarta, untuk mencari solusi. Kesepakatan dalam simposium itu kemudian dibawa ke Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan untuk dirumuskan lebih lanjut sebelum diterima Presiden Jokowi.

Baca: Wiranto dan Agus Widjojo Bahas Hasil Simposium Tragedi 1965

Sidarto mengaku belum tahu kapan Presiden akan memberikan respons atau menyatakan sikap atas rekomendasi tadi. Hingga kini, ucap dia, belum ada tanda-tanda Jokowi akan mengambil langkah penyelesaian tragedi 65.

Meski begitu, ia yakin Presiden tidak mendiamkan rekomendasi yang disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Sebab, penyelesaian perkara HAM seperti kasus 1965 sudah menjadi program Presiden Joko Widodo.

"Tadi juga ada pertanyaan soal rekomendasi itu dari para korban tragedi 1965. Presiden suatu saat pasti akan memberi tanggapan," tutur Sidarto.

Baca: Agus Widjojo: Rumusan Hasil Simposium 1965 Sudah Final

Secara terpisah, Koordinator Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965 Bedjo Untung meminta Presiden segera merespons rekomendasi tersebut. Ia meminta Jokowi juga merespons hasil International People Tribunal 65 yang menyatakan telah terjadi kejahatan politik, pembunuhan massal, penculikan, dan penghilangan orang secara paksa dalam tragedi 65.

"Kami minta supaya rekomendasi ditindaklanjuti, yaitu pemerintah meminta maaf atau menyesal atas peristiwa 65 kepada semua korban, baik dari kalangan komunis, nasionalis, maupun pendukung Bung Karno," kata Bedjo.

ISTMAN M.P.




Berita terkait

Saat para Senior PDIP Turun Tangan Demi Rebut Depok dari PKS

24 Juni 2023

Saat para Senior PDIP Turun Tangan Demi Rebut Depok dari PKS

Para petinggi PDIP menyerukan agar kader berjuang untuk memenangkan partai di Depok

Baca Selengkapnya

Profil Kota Depok yang mau Direbut PDIP dari PKS, Empat Kali Lebih Luas dari Kota Solo

23 Juni 2023

Profil Kota Depok yang mau Direbut PDIP dari PKS, Empat Kali Lebih Luas dari Kota Solo

Para kader dan relawan PDIP diserukan untuk merebut Kota Depok dari PKS yang telah berkuasa sejak 2006. Empat kali lebih luas dari Solo.

Baca Selengkapnya

Mantan Ajudan Presiden Sukarno Serukan Kader PDIP Rebut Depok, PKS: Mari Bersaing dengan Fair

23 Juni 2023

Mantan Ajudan Presiden Sukarno Serukan Kader PDIP Rebut Depok, PKS: Mari Bersaing dengan Fair

Yang terpenting bagi PKS saat ini adalah kader yang menjadi kepala daerah di Depok menunaikan tugas mereka dengan tuntas.

Baca Selengkapnya

Wacana Kaesang Maju Pemilihan Wali Kota, Beberapa Politikus PDIP Serukan Kuasai Depok

23 Juni 2023

Wacana Kaesang Maju Pemilihan Wali Kota, Beberapa Politikus PDIP Serukan Kuasai Depok

PDIP menyerukan kader dan relawannya untuk mengakuisisi dan menarik dukungan di Depok dalam kontestasi Pemilu 2024. Bakal mengusung Kaesang?

Baca Selengkapnya

Mantan Ajudan Presiden Sukarno Turun Gunung, Serukan Kader PDIP Rebut Depok dari PKS

23 Juni 2023

Mantan Ajudan Presiden Sukarno Turun Gunung, Serukan Kader PDIP Rebut Depok dari PKS

Mantan Ajudan Sukarno yang juga politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto menyerukan rebut Depok dari kekuasaan PKS. Lawan radikalisme.

Baca Selengkapnya

AIC Tunjuk 6 Dewan Penasehat dari Rektor hingga Dirjen Dikti Kemendikbud

16 Desember 2022

AIC Tunjuk 6 Dewan Penasehat dari Rektor hingga Dirjen Dikti Kemendikbud

Australia-Indonesia Centre (AIC) menunjuk enam dewan penasehat dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Teka-teki Sosok di Balik Munculnya Relawan Ganjar Pranowo untuk Capres 2024

3 Juni 2021

Teka-teki Sosok di Balik Munculnya Relawan Ganjar Pranowo untuk Capres 2024

Ketua Ganjarist, Kris Cantra, menyatakan kehadiran relawan Ganjar Pranowo tak ada sangkut paut dengan anggota Wantimpres.

Baca Selengkapnya

Sidarto Danusubroto Menilai Pemilu Makin Berisik dan Mahal

2 Oktober 2019

Sidarto Danusubroto Menilai Pemilu Makin Berisik dan Mahal

Karena itu, menurut Sidarto Danusubroto, regulasi tentang pemilu harus direvisi.

Baca Selengkapnya

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

PPP: Resmi Jadi Ketum, Suharso Monoarfa Mundur dari Wantimpres

20 Maret 2019

PPP: Resmi Jadi Ketum, Suharso Monoarfa Mundur dari Wantimpres

Sekjen PPP Arsul Sani menyebut Suharso Monoarfa akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota Wantimpres setelah resmi jadi Plt Ketum PPP.

Baca Selengkapnya