Ridwan Kamil: Banyak Aturan Pusat Hambat Pembangunan Daerah  

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 25 Agustus 2016 10:41 WIB

Walikota Bandung, Ridwan Kamil berpose dengan sepedanya di ruang kerja, Balaikota Bandung, Jawa Barat, 12 April 2016. Dengan bersepeda suka mendapatkan ide-ide atau solusi untuk mengiringi kejernihan pikiran. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai, banyak aturan dari pemerintah pusat yang justru menghambat pembangunan dan inovasi pemerintah daerah.

"Banyak inovasi daerah terhambat oleh regulasi, termasuk dari saya. Inovasi-inovasi daerah itu banyak yang tidak bisa bergerak karena kadang-kadang enggak ada cantolan peraturannya," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Bandung, Kamis, 25 Agustus 2016.

Emil menjelaskan, sebagai anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), ia kerap menerima curahan hati dari kepala daerah yang ingin meningkatkan pelayanan publik atau infrastruktur di daerah yang dipimpinnya. Seringkali, ide-ide brilian yang keluar tidak bisa terlaksana lantaran aturan dari pemerintah pusat terlampau kaku.

"Selama ini cara berpikirnya itu aturan dulu baru berinovasi. Menurut saya, itu keliru. Seharusnya berinovasi dulu, baru aturan menyesuaikan. Kalau harus peraturan dulu, biasanya inovasi-inovasi jadi tidak berkembang. Inovasi kan berimajinasi," tuturnya.

Emil menilai, perlu ada diskresi khusus dari Presiden untuk ide dan inovasi-inovasi yang baik. "Maka, perlu ada diskresi. Kalo enggak ada regulasi, kita ditakut-takuti melanggar aturan ini-itu. Saran saya sebenarnya berilah diskresi berinovasi kepada daerah selama ada asas tidak KKN dan asas tidak merugikan negara," ujarnya.

Emil mencontohkan pembangunan dan renovasi dadakan Kota Bandung menjelang peringatan Konferensi ke-60 Asia-Afrika pada 2015. Saat itu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan peraturan presiden khusus yang membolehkannya menunjuk langsung kontraktor untuk mempercantik Kota Bandung dengan target 2 bulan harus rampung.

"Waktu KAA 2015, kami dikasih waktu 60 hari harus ngerjain 60 proyek yang terdiri atas 60 kegiatan. Setengahnya event, setengahnya proyek infrastruktur. Kalau pakai peraturan normal, realisasinya bisa satu setengah tahun, tapi bisa beres 60 hari karena saya dilindungi Perpres. Penunjukan dilengkapi kejaksaan, kepolisian, BPKP, ternyata bisa," ujarnya.

Emil menambahkan, beberapa proyek yang masih terkendala aturan pusat di antaranya cable car (kereta gantung) dan pembentukan BUMD baru.

"Cable car tadinya saya mau berinovasi dengan cukup ditunjuk langsung dengan izin usaha transportasi, ternyata enggak bisa. Menurut aturan harus dilelang dulu, akhirnya progress setahun hilang.”

Emil menilai, banyaknya peraturan pusat yang menghambat pembangunan di daerah-daerah luar Jakarta, bahkan Pulau Jawa, tidak bisa berkembang dengan cepat. Dengan kata lain, dia mengatakan sistem desentralisasi di Indonesia masih setengah hati.

"Pemerintah ini kalau mau desentralisasi jangan setengah-setengah. Desentralisasi setengah hati ini yang membuat kami di daerah inovasinya lambat. Akumulasi semua ini, Indonesia bisa kalah bersaing dengan negara-negara lain. Makanya kami mohon wali kota dan bupati diberi diskresi untuk berinovasi," ucapnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

20 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

23 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

1 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

3 hari lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

4 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

6 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

9 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya