Berstatus Tersangka, Gubernur Sulawesi Tenggara Tetap Lantik Bupati

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 25 Agustus 2016 07:40 WIB

Penyidik KPK membawa sejumlah kardus yang berisikan alat bukti hasil penggeledahan rumah dinas Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam di kawasan jalan Mikasa D2, Patra Jasa, Kuningan, Jakarta, 23 Agustus 2016. Kantor dan rumah Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam digeledah penyidik KPK terkait keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi izin penerbitan usaha pertambangan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Kendari - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam tetap dijadwalkan melantik kepala daerah Kabupaten Munda dan Bombana pada Senin depan, 29 Agustus 2016. Agenda ini tetap dilanjutkan meski Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menetapkannya sebagai tersangka.

Setelah memberikan keterangan kepada penyidik KPK di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Rabu malam, 23 Agustus 2016, Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Lukman Abu Nawas menegaskan jadwal itu tetap dilangsungkan. Menurut Lukman, selama belum ada surat keputusan pemberhentian dari Menteri Dalam Negeri, tugas-tugas pemerintahan masih dilaksanakan Nur Alam. “Tetap bertugas Gubernur Sulawesi Tenggara. Saat ini kita tunggu saja. Proses hukum masih berjalan dan panjang,” kata Lukman.

KPK menetapkan Nur Alam sebagai tersangka korupsi persetujuan izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi. Izin itu diduga diubah menjadi IUP operasi produksi dan diberikan kepada PT Anugrah Harisma Barakah, yang melintasi dua daerah di Sulawesi Tenggara.

Menurut Lukman, ia menerima informasi dari Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Saleh Lasata bahwa Nur Alam masih berada di Jakarta. Dalam komunikasinya dengan Saleh Lasata, ujar Lukman, Nur Alam menyatakan dalam kondisi fit dan sehat.

Lukman menuturkan keberadaan Nur Alam di Jakarta untuk urusan kedinasan. Urusan pemerintahan dan administrasi untuk sementara diambil alih Wakil Gubernur dan dia. “Saya tanda tangani SPPD (surat perintah perjalanan dinas) beliau, kok. Ada urusan selama empat hari di Jakarta,” ucap Lukman.

ROSNIAWANTY FIKRI




Berita terkait

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

57 hari lalu

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.

Baca Selengkapnya

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

20 April 2023

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

Bagi masyarakat di Kota Kendari, khususnya para pelancong, Masjid Al Alam menjadi salah satu destinasi favorit.

Baca Selengkapnya

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Mobil Listrik Hyundai Ioniq Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Kendari

11 Mei 2021

Mobil Listrik Hyundai Ioniq Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Kendari

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari baru saja meresmikan mobil listrik Hyundai Ioniq Electric untuk dijadikan sebagai mobil dinas.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Tewas di Kendari: 6 Polisi Kedapatan Bawa Pistol

3 Oktober 2019

Mahasiswa Tewas di Kendari: 6 Polisi Kedapatan Bawa Pistol

Penyidik Propam mendalami alasan mereka membawa pistol dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa di Kota Kendari.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Usut Peluru Nyasar 9 Mm

27 September 2019

Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Usut Peluru Nyasar 9 Mm

Mahasiswa UHO Kota Kendari, Randi, kena peluru tajam di depan BPR Bahteramas. Putri terkena peluru kakinya ketika sedang istirahat.

Baca Selengkapnya

Hasil Otopsi Mahasiswa Tewas di Kendari: Ditembak Peluru Tajam

27 September 2019

Hasil Otopsi Mahasiswa Tewas di Kendari: Ditembak Peluru Tajam

Luka di tubuh mahasiswa itu menunjukkan, proyektil peluru di bawah ketiak berdiameter 0,9 sentimeter dan luka tembusan diamater 2,1 sentimeter.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

27 September 2019

Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

Menemukan satu selongsong, mahasiswa menyisir badan jalan dan kembali menemukan satu lagi. Jarak selongsong peluru pertama dan kedua sekitar 6 meter.

Baca Selengkapnya

Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

27 September 2019

Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

Presiden Jokowi menyampaikan duka cita atas meninggalnya 2 mahasiswa Universitas Halu Oleo Sultra setelah demo kemarin.

Baca Selengkapnya