Riau Masih Dikepung Kebakaran Lahan  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 24 Agustus 2016 10:23 WIB

Seorang warga mengamati kebakaran lahan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Riau, 10 Maret 2016. Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan sejak 7 Maret lalu selama tiga bulan ke depan. ANTARA/Wahyudi

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan hingga kini masih menghantui Riau. Satelit Tera dan Aqua memantau 35 titik panas tersebar di sejumlah wilayah. Rokan Hilir dan Bengkalis menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak masing-masing mencapai sebelas titik.

"Titik panas terpantau pukul 06.00 pagi," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru Sugarin, Rabu, 24 Agustus 2016.

Sugarin mengatakan titik panas juga tersebar di Pelalawan sebanyak lima titik, Dumai tiga titik, Rokan Hulu dua titik, Siak dua titik, dan Indragiri Hulu satu titik. "Tingkat kepercayaan yang menjadi titik api mencapai 15 titik," ucapnya.

Sugarin menjelaskan, pada umumnya cuaca wilayah Riau cerah hingga berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dapat disertai petir dan angin kencang terjadi di Riau bagian selatan, tengah, dan utara. "Temperatur maksimum 32.0-35.0 derajat Celsius," katanya.

Kebakaran lahan yang menyisakan kabut asap mulai mengganggu kualitas udara di beberapa wilayah, seperti Dumai dengan jarak pandang menurun hingga 4 kilometer dan Pelalawan 4 kilometer. "Udara kabur," tuturnya.

Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Suiswantoro menyebutkan, saat ini terpantau kebakaran lahan di Desa Muara, Kecamatan Siak Kecil, seluas empat hektare. "Kebakaran sudah terjadi tiga hari lalu," katanya.

Sedangkan kebakaran di Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Bengkalis, sudah mencapai puluhan hektare. Hingga kini petugas pemadaman baik TNI, kepolisian, dan Manggala Agni terus berjibaku padamkan api. Pemadaman juga dibantu helikopter waterbombing lewat udara.

Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau sejak sebulan terakhir. Titik api muncul di sejumlah wilayah di Riau. Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan Riau mengerahkan enam helikopter waterbombing memadamkan api serta melakukan teknik modifikasi cuaca hujan buatan. Tim gabungan dari TNI, Kepolisian dan Manggala Agni melakukan pemadaman lewat darat.

Kebakaran lahan Riau turut memakan korban. Seorang tentara dari Kesatuan Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal-004 Dumai, Prajurit Satu Wahyudi, ditemukan tewas saat bertugas memadamkan kebakaran lahan di Desa Pasir putih, Bagan Sinembah, Rokan Hilir. Sebelumnya, korban sempat dinyatakan hilang dari rombongan selama sepekan.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya