Tilap Dana Pakan Harimau, Pegawai Gembira Loka Dipenjara 18 Bulan

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 18:57 WIB

Harimau Bengala (Panthera Tigris Tigris) yang bernama Kartini membawa anaknya yang masih berusia 10 hari di Bali Zoo, Gianyar, 12 Agustus 2015. Anak harimau langka tersebut merupakan dua dari 13 ekor yang telah berhasil dikembangbiakkan di lembaga konservasi Bali Zoo sejak 2005. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sage, 37 tahun, warga asal Wonogiri, pegawai bagian nutrisi di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, divonis penjara selama 1 tahun 6 bulan. Ia divonis bersalah karena menggasak uang pakan harimau di kebun binatang itu.

Hukuman yang dijatuhkan majelis hakim tersebut lebih ringan daripada tuntutan jaksa, yaitu pidana penjara 2 tahun 6 bulan. "Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah karena merugikan perusahaan," kata ketua majelis hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta, Alexander Sampewai, Selasa, 23 Agustus 2016.

Orang yang dipercaya sebagai kepala unit nutrisi semua hewan di Gembira Loka itu menyalahgunakan kewenangannya. Ia tidak memberikan jatah pakan tambahan nutrisi daging kambing setiap Rabu dan Minggu kepada lima harimau di Gembira Loka.

Dalam vonisnya, hakim tidak membebani terdakwa untuk mengembalikan uang kerugian sebesar Rp 124 juta. Namun barang-barang yang dibeli dari uang pakan harimau itu disita, antara lain dua sepeda motor. Barang-barang itu dikembalikan kepada pengelola Gembira Loka.

Sage mengaku bersalah telah menilap dana pakan harimau. Daging kambing yang dibeli tidak sesuai dengan ketentuan nutrisi. Seharusnya lima harimau makan daging kambing seminggu dua kali dengan jatah 17 kilogram setiap pemberian pakan. Ternyata, oleh Sage, dana itu hanya dibelikan 5 kilogram daging. "Saya bersalah," ujar Sage.

Sage menilap uang pakan harimau sejak 2014. Uang tersebut lantas ia gunakan sebagai uang muka untuk kredit pembelian mobil. Saat aksinya itu mulai diketahui perusahaan pada Maret 2016, mobil tersebut ia jual lalu hasilnya dibelikan dua sepeda motor. Pihak perusahaan melaporkannya pada pertengahan April lalu.

Anggota staf legal Gembira Loka, Gilang Ginanjar, menyatakan, pasca-putusan ini, perusahaan akan mengadakan rapat untuk membahas nasib Sage. Pegawai itu telah bekerja di Gembira Loka sejak 2011 hingga terkuak kasus ini pada Maret 2016. "Kami akan menentukan nasib kepegawaiannya," tuturnya.

MUH SYAIFULLAH






Advertising
Advertising



Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

25 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

45 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

51 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

53 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

58 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya